Ponorogo, NU Online Jatim
Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muttaqin Syarif Desa Munggung, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo mendukung Syaikhona Kholil Bangkalan menjadi pahlawan nasional. Pondok ini dirintis almagfurllah Kiai Muttaqin yang merupakan murid Syaikhona Kholil Bangkalan.
Gus Syaikhoni, Sekertaris Ponpes Al Muttaqin Syarif mengatakan, Kiai Muttaqin menjadi santri Shaikhona Kholil cukup lama. Kemudian Kiai Muttaqin dipindah membersihkan alang-alang di hutan.
"Maka tiba-tiba, oleh Syaikhona disuruh untuk kembali ke Ponorogo, dan diberi alat semacam golok atau sabit untuk mendirikan pesantren. Dan jadilah Al-Muttaqin Syarif ini," katanya kepada NU Online Jatim saat ditemui di kediamannya, Rabu (24/03/2021).
Gus Syaikhoni mengungkapkan, sebelum menjadi Ponpes, kawasan itu masih hutan belantara dan cukup sulit untuk dibabat. Berkat restu Syaikhona Kholil akhirnya Kiai Muttaqin berhasil mengubah hutan menjadi Ponpes.
"Ini, dikisahkan ke keluarga kami, dari Bapak, Pak Lik (Paman), hampir semua keturunan Beliau, turun menurun," ungkapnya.
Menurutnya, berdirinya Ponpes Al Muttaqin Syarif tidak terlepas dari Syaikhona Kholil. Bahkan, kiprah serupa yang dilakukan Syaikhona Kholil juga ada di banyak pesantren.
Karena itulah, kontribusi Syaikhona Kholil terhadap keberlangsungan pendidikan pesantren sangat kuat di Indonesia. Sementara pendidikan merupakan faktor penting dalam upaya membangun bangsa. Dari situlah Syaikhona Kholil dinilai layak menjadi pahlawan nasional.
"Kalau dari sejarah tentu, Syaikhona Kholil Bangkalan menjadi guru-guru para kiai dan ulama di Indonesia. Kita juga tahu sendiri, bahwa Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) murid syaikhona, yang juga sudah dinobatkan sebagai pahlawan nasional,” ungkap Gus Syaikhoni.