• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

Syukuri Kemerdekaan, Pegiat Kopi di Sumenep Gelar Ngopi Merdeka Bersama Santri

Syukuri Kemerdekaan, Pegiat Kopi di Sumenep Gelar Ngopi Merdeka Bersama Santri
Panitia mempersiapkan kopi sebelum dibagikan pada santri. (Foto: NOJ/Firdausi)
Panitia mempersiapkan kopi sebelum dibagikan pada santri. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Pegiat Usaha Kedai Kopi (Coffee Shop) di Sumenep punya cara sendiri dalam merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia (RI). Untuk mensyukurinya, mereka menggelar kegiatan dengan tajuk ‘Ngopi Merdeka Bareng Santri’ yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Kamis (19/08/2021).

Seluruh santri menyeduh kopi gratis yang dibagikan oleh sebelas kedai dan komunitas pecinta kopi di Sumenep yang terlibat dalam kegiatan ini. Kesebelas kedai dan komunitas kopi tersebut adalah Perihal Kopi, B-Rung, Unarocku, Kopi Roman, Kedai KW, Warkop Dua Ruang, Mekar Sare, Doi.Co, Kancakona Kopi, Okara, dan HypeCloth.

Pengelola kedai Perihal Kopi, Miftah Roziqin atau dikenal mas Oki mengutarakan, meskipun pendapatan turun drastis di masa pandemi, bukan berarti hilang kegembiraan dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

“Justru, sekecil apapun kita harus tetap berupaya bisa saling berbagi walaupun pemasukan di warung kita semakin menurun,” ujarnya.

Dijelaskan lebih lanjut, dipilihnya pesantren sebagai tempat kegiatan ini adalah bahwa kemerdekaan negeri ini dicapai antara lain melalui perjuangan kaum santri.

"Hitung-hitung juga mengenalkan dunia ke-barista-an kepada adik-adik santri,” imbuhnya.

Senada dengan itu, Manajer Kancakona Kopi, Kiai Qudsi Wahid menegaskan bahwa, di masa pandemi untuk meraih keuntungan sangatlah sulit.

"Kalau bicara untung itu susah. Namun, siapa tahu dengan berbagi, kita dapat barokah dan doanya para santri,” kata Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Sumenep itu sambil tertawa lepas.

Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk tersebut merasa terharu ketika melihat antusiasme santri yang sangat luar biasa atas program yang ia gelar secara kolektif.

"Sayang, kali ini hanya di pesantren putra. Padahal santri putri begitu dapat kabar adanya kegiatan Ngopi Bareng Santri, mereka juga menunggu kedatangan kami," ungkapnya sambil tersenyum.

Dirinya menyadari bahwa di setiap kegiatan, sering kali ada kelucuan dan keunikan di kalangan santri. Seperti seduhan kopi yang dibagikan menggunakan paper cup, tiba-tiba ada salah satu santri yang maju di antrian menyodorkan teko besar.

"Kak, kopi, kak. Saat ditanya, mengapa pakai teko besar ini? Dia menjawabnya dengan santai, yakni supaya tidak berkerumunan dan tidak antrian kak. Jadi nanti tinggal dibagi-bagikan pada teman-teman di asrama,” tandasnya sambil melepaskan tawa.

 

Editor: Risma Savhira


Madura Terbaru