• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Nusiana

Tak Semua Pemakai Surban adalah Kiai

Tak Semua Pemakai Surban adalah Kiai
Jamaah haji asal Indonesia. (Foto: NOJ/Ibd)
Jamaah haji asal Indonesia. (Foto: NOJ/Ibd)

Mujaeri, sebagai mantan santri pada sebuah pondok pesantren sangat patuh dan hormat dengan seorang kiai. Tidak pandang itu kiai yang pernah membimbingnya atau bukan. Baginya, kiai adalah panutan warga masyarakat, yang bisa menyelamatkan kehidupan seseorang di dunia dan akhirat.

 

Karenanya, Mujaeri sangat patuh dan hormat terhadap semua kiai. Begitu bertemu dengan kiai ia berusaha secepatnya merunduk dan mencium tangannya. Apalagi kiai itu sudah berusia tua. Menurutnya berani dengan kiai seseorang akan bisa kualat dan mendatangkan balak.

 

Suatu pagi ketika Mujaeri berada di Makkah, saat menunaikan ibadah haji, mendapati seorang lelaki tua memakai surban tengah menyapu, membersihkan sampah-sampah di depan maktab jamaah haji. Melihat itu Mujaeri langsung berkata: ''Masya Allah, para jamaah haji ini keterlaluan. Tidak pernah menghargai dan menghormati kiai.''

 

Lalu, Mujaeri segera mendekati lelaki tua bersurban itu dan langsung mencium tangannya. Setelah itu sapu yang digenggam lelaki tua tadi dimintanya, untuk kemudian dia yang ganti menyapunya. Kejadian tersebut hampir tiap pagi dilakukan Mujaeri.

 

Kebiasaan Mujaeri yang ganjil ini, dipertanyakan oleh teman-temannya rombongan jamaah haji. ''Kenapa ente menyapu setiap pagi,'' tanya temannya dengan nada heran.

 

''Lho, kamu ini tidak tahu toh, aku ini sedang menggantikan tugas pak kiai,'' jawab Mujaeri. '

'Siapa yang kau sebut pak kiai?'' tanya temannya lagi.

''Lho, dia itu kan pak kiai, buktinya ia selalu memakai surban,'' jawab Mujaeri.

Mendengar jawaban Mujaeri ini semua anggota rombongan haji tertawa. Lho, kok?

'

'Iya, lelaki yang memakai surban itu bukan kiai tetapi seorang petugas kebersihan. Lelaki di Arab Saudi memang banyak yang memakai surban,'' jelas salah seorang rombongan haji.

 

Semenjak menerima penjelasan tadi Mujaeri tidak lagi setiap pagi menyapu menggantikan lelaki tua yang dianggap kiai tersebut. 


Editor:

Nusiana Terbaru