Magetan, NU Online Jatim
Empat siswi madrasah di Kabupaten Magetan menyambut agenda turun ke bawah (Turba) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dengan penampilan tari sufi. Turba ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Karasan, Kecamatan Kartoharjo, kabupaten setempat, Ahad (13/06/2021).
Dalam pantauan NU Online Jatim, sebelum acara dimulai, keempat santri binaan TPA-Al Falah, Magetan ini menari dengan khas berputar di titik tertentu. Mereka menari di area masuk peserta Turba diiringi musik shalawat.
Keempat santri putri ini berpisah antara satu dengan yang lain. Namun dengan gerakan khas tari sufi yang tetap sama. Yakni lebih banyak berputar di sepanjang gerakannya.
Meski hampir seluruh gerakan tarinya berputar, tetapi mereka tidak tampak pusing seperti kebanyakan orang.
Hal ini ternyata ada tips tertentu yang telah dilatih oleh pembinanya. Salah satunya dimulai dengan doa tertentu.
"Supaya tidak pusing ada doanya. Dan sepanjang menari itu mereka (penari) berdzikir," kata Khoirun Nisa pembina penari tari sufi tersebut.
Nisa menyampaikan, tim penari yang dilatihnya ini belum genap setahun. Tetapi sudah laris diundang dalam berbagai acara.
"Tingkat kecamatan sudah biasa. Acaranya biasanya nikahan, khitanan, dan macam-macam. Bahkan kita sudah pernah diundang tampil dalam acara yang dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Surabaya," ungkapnya.
Menurutnya, anak didiknya tidak butuh waktu lama saat belajar tari sufi. "Kira-kira bulan November 2020 ini terbentuk. Dan mereka sekitar seminggu sudah bisa," ujar perempuan muda berkacamata tersebut.
Nisa mengatakan, salah satu hal tersulit dalam tari sufi itu pergantian variasi gerakan. Sebab, kalau tidak bisa mengatur gerakan, penari bisa terjatuh.
"Variasi gerakannya memang yang tersulit," paparnya.
Editor: Nur Faishal