Gresik, NU Online Jatim
Hal mendesak yang harus dijaga dalam organisasi adalah kemandirian. Karena dengan kemampuan menyiapkan segala kebutuhan, maka khidmat dan pembelaannya akan dirasakan masyarakat.
Lewat ajang Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Benjeng, Gresik akhirnya berhasil memilih M Farid Suyufi sebagai ketua baru. Dia akan menakhodai Ansor Benjeng masa khidmat 2021 hingga 2023.
"Bismillah saya siap melaksanakan mandat dan amanah organisasi ini, dan saya mohon arahan dan bimbingan para senior,” kata M Farid Suyufi, Ahad (31/01/2021).
Dirinya mengajak komitmen bersama semua pihak khususnya Ansor Benjeng dalam melanjutkan harapan dan cita-cita untuk mewujudkan kemandirian organisasi.
"Satu tahun terakhir ini Ansor Benjeng sudah tidak pernah membuat dan menjalankan proposal,” kata Ludfi, Ketua Ansor Benjeng demisioner.
Dijelaskannya bahwa pengalaman selama ini semua pembiayaan kegiatan dan sejenisnya bersumber dari kontribusi kader Ansor sendiri. Kenyataannya Ansor setempat mampu mengumpulkan anggaran hingga ratusan juta.
“Dari dana itu bisa merealisasikan ratusan progam kegiatan,” terangnya. Karena itu ke depan Ansor harus bisa lebih maju, dan kemandirian organisasi bisa diwujudkan bersama, lanjutnya.
M Farid Suyufi yang terpilih sebagai Ketua Ansor berkomitmen untuk melanjutkan prestasi kepengurusan sebelumnya.
“Bahwa keberhasilan dan kesuksesan periode kepemimpinan sahabat Ludfi ini sudah diakui oleh semua pihak, maka kita harus mampu menjaga dan melanjutkan progam progam yang sudah berjalan sebelumnya,” tandasnya.
Konferancab dilaksanakan di GOR Mugibangkit Munggugianti. Kegiatan memakan waktu panjang karena diskusi yang alot, sehingga membuat pimpinan sidang harus berkonsultasi ke Pimpinan Wilayah GP Ansor Jatim berulang kali.
Keberhasilan Ludfi Hambali semasa kepemimpinannya telah diakui banyak pihak khususnya kepengurusan ranting di Kecamatan Benjeng. Bahkan dirinya diharapkan dapat melanjutkan kembali kepemimpinan berikutnya. Akan tetapi secara aturan organisasi tidak bisa dicalonkan kembali karena akreditasi organisasi setempat mendapatkan nilai B.
Editor: Syaifullah
