• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Pendidikan

TIM KSM-Tematik 49 Unisma Bantu Branding Produk dan Pemasaran UMKM

TIM KSM-Tematik 49 Unisma Bantu Branding Produk dan Pemasaran UMKM
Sosialisasi branding produk dan pemasaran online. (Foto: NOJ/humas)
Sosialisasi branding produk dan pemasaran online. (Foto: NOJ/humas)

Malang, NU Online Jatim

Adanya perpanjangan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Malang saat ini, membuat seluruh pengusaha harus memutar otak dalam memasarkan produknya, terutama para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Peningkatan literasi para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya dinilai sangat penting terutama disituasi dan kondisi saat ini, dimana kreatifitas dan inovasi yang baru sangat dibutuhkan dalam mempertahankan kelangsungan bisnis.

 

Seperti yang dilakukan oleh Tim Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM-Tematik) Kelompok 49 Universitas Islam Malang (Unisma), yaitu dengan mengadakan sosialisai branding produk dan pemasaran online untuk mengoptimalkan perkembangan UMKM di Desa Precet Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kegiatan ini diharapkan mampu memperkenalkan serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk yang sudah dijalankan oleh para pelaku UMKM Desa Precet selama ini, Kamis (05/08/2021).

 

Salah satu Tim KSM-Tematik Kelompok 49 Unisma, Dicke Ratna Puspita Sari selaku pemateri, menyampaikan bahwa produk dengan kemasan yang menarik dapat menarik daya minat pembeli.

 

“Dengan kemasan produk yang memiliki desain menarik akan memberikan nilai jual tinggi dari pada produk yang hanya dikemas menggunakan plastik biasa. Selain itu, akan meningkatkan minat dan kepercayaan masyarakat terhadap produk kita,” kata Dicke.

 

Sambil menunjukkan contoh desain kemasan produk dan stiker yang sudah di buat oleh TIM KSM-Tematik Kelompok 49, Dicke juga menjelaskan pengaruh warna dalam strategi pemasaran produk. Ia mengambil sampel dari simbol produk McDonald’s yaitu warna merah artinya memicu rasa lapar dan warna kuning artinya kebahagiaan.

 

“Dari warna-warna tersebut kemudian dapat dibuat simbol produk yang dihasilkan pelaku UMKM Desa Precet antara lain produk temulawak bubuk disimbolkan dengan warna jingga artinya menunjukkan warna yang hangat. Produk jahe bubuk di simbolkan warna kuning artinya menunjukkan kebahagiaan, mudah dikenali orang, sisi percaya bahwa produk akan laris di pasaran. Dan produk jahe susu bubuk disimbolkan warna krem  artinya menggambarkan kelembutan,” jelasnya.

 

Di tengah kegiatan sosialisasi terlihat dimana para pelaku UMKM sangat antusias dalam mengikutinya dan fokus terhadap materi yang sedang dijelaskan.

 

Setelah penyampaian materi mengenai branding produk, lalu dilanjutkan dengan pengenalan strategi pemasaran secara online.

 

“Setelah produk yang kita hasilkan memiliki brand dan di kemas dengan desain yang menarik maka saatnya untuk melakukan strategi pemasaran secara online seperti di Facebook, Instagram, WhatsApp agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” imbuh Dicke.

 

Kepala Dusun Precet, Khusnul menyampaikan rasa terima kasih dan sangat terbantu atas sosialisasi yang sudah diberikan kepada para UMKM Desa Precet, karena selama ini mereka hanya menggunakan plastik biasa untuk pengemasan produk dan hanya dipasarkan ke penduduk desa sendiri.


Pendidikan Terbaru