Blitar, NU Online Jatim
Guna meningkatkan kapasitas dalam pendampingan kader, Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar menyelenggarakan Training of Fasilitator (TOF). Kegiatan dipusatkan di Sekolah Dasar Islam (SDI) Garum, Blitar, Sabtu-Ahad (28-29/08/2021).
Kegiatan yang mengusung tema ‘Formasi Kekuatan dan Peluang dalam Menghadapi Dinamika Mahasiswa’ ini sedikitnya diikuti 18 peserta yang terdiri dari delegasi Rayon Soeprijadi dan Rayon El-Freire. Sejumlah pemateri yang mumpuni di bidangnya didatangkan oleh penyelenggara yang sebagian besar adalah dosen UNU Blitar.
Ahmad Izzuddin, salah satu pemateri mengatakan, jenjang kaderisasi yang ada di PMII selain pengkaderan formal seperti Masa Pengenalan Anggota Baru (Mapaba), Pelatihan Kader Dasar (PKD) dan lain sebagainya, hendaknya juga ada pengkaderan yang bersifat non formal.
“Kaderisasi tersebut hendaknya memuat materi sesuai dengan kebutuhan kader, termasuk kegiatan TOF yang diselenggarakan PMII UNU Blitar,” ujarnya.
Hal tersebut sebagaimana tujuan digelarnya kegiatan ini yakni untuk mencetak kader yang punya keahlian jadi fasilitator. Untuk itu perlu diberi bekal yang cukup, semisal keterampilan mendengarkan, keterampilan mengolah hasil dari mendengarkan, keterampilan publik speaking, dan keterampilan mengelola forum.
“Untuk menjadi fasilitator, hal sebagaimana dimaksud harus dimiliki oleh setiap kader," tambah Izzuddin.
Senada dengan itu, Ketua PK PMII UNU Blitar, Mukhtarun Ni'am menyebutkan, kegiatan tersebut diadakan dalam rangka membentuk kekuatan baru dalam proses kaderisasi organisasi.
“Utamanya di masa tahun akademik baru yang juga akan digelar Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) oleh kampus, dan menyongsong penerimaan anggota baru yang dilaksanakan oleh PMII sendiri,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, bahwa kader PMII UNU Blitar yang telah mengikuti TOF diharapkan mampu menciptakan gerakan-gerakan konkrit dalam mengawal pelaksanaan kaderisasi ke depan.
“Mereka akan menjadi ujung tombak kita dalam kaderisasi. Mengingat kaderisasi dalam sebuah organisasi sangatlah penting,” pungkasnya.
Editor: A Habiburrahman
