• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Untaian Apresiasi dari Disabilitas Penjual Nasgor untuk LAZISNU Sidoarjo yang Beri Bantuan Modal Usaha

Untaian Apresiasi dari Disabilitas Penjual Nasgor untuk LAZISNU Sidoarjo yang Beri Bantuan Modal Usaha
Pengurus NU Care-LAZISNU Kabupaten Sidoarjo, UPZIS LAZISNU MWC Taman, dan UPZIS LAZISNU ranting Kedungturi berkunjung ke rumah Arifin, warga Desa Kedungturi penyandang disabilitas, sekaligus menyerahkan bantuan modal usaha secara simbolis, Sabtu (17/ 10/ 2020). (Foto: NOJ/ Yuli Riyanto).
Pengurus NU Care-LAZISNU Kabupaten Sidoarjo, UPZIS LAZISNU MWC Taman, dan UPZIS LAZISNU ranting Kedungturi berkunjung ke rumah Arifin, warga Desa Kedungturi penyandang disabilitas, sekaligus menyerahkan bantuan modal usaha secara simbolis, Sabtu (17/ 10/ 2020). (Foto: NOJ/ Yuli Riyanto).

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pandemi Covid-19 yang masih merebak hingga saat ini amat terasa dampaknya bagi kelangsungan usaha-usaha rumahan atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu usaha yang terpukul adalah usaha jualan nasi goreng (nasgor) yang dijalankan oleh Arifin (51), seorang penyandang disabilitas, warga Desa Kedungturi, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.

 

Arifin membagikan kisahnya kepada rombongan keluarga besar NU Care-Lembaga Amil, Zakat, Infaq, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Sidoarjo. Ketika itu rombongan sedang menyambangi rumah Nardi sekaligus menyerahkan bantuan modal usaha, Sabtu (17/10/2020).

 

Arifin mengatakan, dirinya berjualan nasi goreng sejak tahun 2007. Pada saat itu dirinya masih sehat dan kedua kakinya masih belum diamputasi.

 

“Saya berjualan nasi sudah lama sejak tahun 2007, waktu itu saya berjualan memakai rombong di pinggir jalan raya depan rumah saudara dengan omset per hari rata-rata diatas 100 ribu,” katanya, sambil duduk diatas kursi roda yang dipakai untuk mobilitasnya sehar-hari.

 

Pada tahun 2016 ujian menimpa dirinya, akibat penyakit diabetes yang dialami mengakibatkan kedua kakinya harus diamputasi. Usahanya pun sempat terhenti selama dua tahun. Karena harus menghidupi keluarga dan kedua anaknya yang masih sekolah, akhirnya ia memutuskan untuk berjualan kembali.

 

Arifin berjualan di dalam rumah karena dengan kondisinya saat ini, ia sudah tidak bisa lagi mendorong rombongnya. “Saya berjualan kembali tahun 2018, dibantu oleh istri sepulang dia jadi TKW di Singapura. Karena jualannya di dalam rumah, omsetnya tidak seperti dulu lagi. Rata-rata perhari dapat 50 ribu, bahkan kadang tidak ada pembeli sama sekali, apalagi saya punya riwayat sakit diabet,” ujar cak Ipin, sapaan akrabnya.

 

Cak Ipin hanya bisa berdoa dan pasrah kepada Allah, apalagi imbas pandemi Covid-19 saat ini yang sangat dirasakan olehnya. Istrinya pun ikut membantu mencari nafkah sebagai penjaga warung, sore hari sepulang kerja, istrinya turut membantunya berjualan nasgor di rumah.

 

Seiring berjalannya waktu, masyarakat sekitar mulai percaya bahwa dirinya sudah sembuh dari sakit yang dideritanya tersebut dan beberapa orang mulai menjadi pelanggannya.

 

“Kini seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai percaya kalau saya sudah sembuh. Awalnya saya pasarkan lewat whatsapp, selanjutnya baru dua bulan ini saya promosikan lewat go food,” ungkapnya, sambil meneruskan ceritanya.

 

Lebih lanjut, cak Ipin mengucapkan terimakasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh NU Care-LAZISNU. Selain jualan nasgor, kini ia juga bisa menambah menu jualannya seperti cap jay goreng, dan mie goreng  beraneka rasa.

 

“Terimakasih atas bantuan yang telah diberikan, sangat bermanfaat bagi kami dan keluarga. Saya berharap usaha ini semakin berkembang dan omsetnya bertambah seperti dulu lagi,” ucapnya.

 

Sementara itu, Ketua NU Care-LAZISNU Kabupaten Sidoarjo, Muh Ihsan mengemukakan bahwa LAZISNU sebagai wasilah atau perantara untuk menjembatani antara muzakki dan mustahiq. Bantuan tersebut sebagai bukti amanah dari lembaga NU, khususnya nahdliyin.

 

“Alhamdulillah kita bisa bersinergi dengan  LAZISNU ranting dan LAZISNU MWC, silaturrahim ini untuk memperkuat NU dan semoga yang diberikan ini bisa bermanfaat serta dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga Cak Ipin. Mudah-mudahan kelak cak Ipin bisa menjadi muzakki, kami juga berharap bisa memberikan bantuan lagi bagi yang membutuhkan,” tuturnya.

 

 

Askar Sodik, Wakil Sekretaris Unit Pengelola Zakat, Infaq, Sedekah (UPZIS) LAZISNU Majelis Wakil Cabang (MWC) Taman menyampaikan, bantuan yang diberikan kepada cak Ipin berupa fasilitas etalase, peralatan masak, bumbu masak serta bahan-bahan untuk memasak lainnya.

 

“Bantuan yang kami berikan ini berasal dari perolehan Koin NU Peduli dan berkat sinergi antara LAZISNU Kabupaten Sidoarjo, UPZIS LAZISNU MWC Taman serta UPZIS LAZISNU Ranting Kedungturi. Sehingga permohonan bantuan cak Ipin bisa terwujud, kedepan kami berharap PP LAZISNU dan PW LAZISNU bisa bersinergi dengan kami yang berada di bawah,” tegasnya.

 

Ia berharap cak Ipin sebagai penyandang disabilitas menjadi berdaya dan mandiri, karena semangatnya untuk maju begitu kuat.

 

“Bantuan yang kami berikan jumlahnya tidak besar, tetapi diharapkan dapat membantu cak Ipin untuk bisa mandiri melalui usahanya berjualan nasgor, sekaligus tetap memiliki semangat hidup. Beliau tidak sendiri, karena masih ada yang peduli dengan masa depannya,” tutupnya.

 

Turut hadir dalam penyerahan bantuan, Ketua NU Care-LAZISNU Kabupaten Sidoarjo, pengurus UPZIS LAZISNU MWC Taman beserta pengurus PAC Fatayat dan IPNU Taman. Tampak hadir pula, pengurus UPZIS LAZISNU Ranting Kedungturi bersama koordinator kaleng Koin NU Peduli setempat.

 

Editor : Romza


Editor:

Metropolis Terbaru