Malang, NU Online Jatim
Vaksinasi massal Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang mendapatkan apresiasi karena penerapan beberapa inovasi. Apresiasi itu di antaranya datang dari Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto.
Orang nomor satu di Polres Malang itu mengaku, sebelumnya dirinya tidak pernah menemukan satu spot psikologis yang melayani peserta vaksin. Namun, ternyata di UIN Malang terdapat satu spot khusus untuk pendekatan psikis peserta vaksin.
“Spot ini diperuntukkan untuk peserta yang tensinya tinggi maupun yang phopia jarum suntik. Mereka diberi pelayanan pendekatan psiko edukasi. Ini sungguh menarik dan patut di contoh,” kata AKBP Budi Hermanto kepada NU Online Jatim selepas tinjauan Vaksinasi Massal UIN Malang, Ahad (15/08/2021) siang.
Buher sapaan akrabnya mengatakan bahwa pihaknya ingin pelaksanaan vaksin setelah ini juga dilaksanakan di UIN Malang. Ia ingin membuat kerja sama. Sehingga apabila pihaknya ada stok vaksin diharapkan bisa ditempatkan di UIN Malang.
“Kerena kami lihat alurnya sangat rapi sampai tidak terjadi penumpukan. Mulai dari entri data hingga observasi sangat bagus dan tentunya sirkulasi udaranya baik. Kami juga mengapresiasi pelaksanaan vaksin ini karena tenaga kesehatannya terbagi menjadi 2 shift yakni petugas pagi (pukul 7 sampai jam 12) dan petugas siang (jam 12 hingga selesai),” ungkapnya.
Sementara itu HM Zainuddin Rektor UIN Maliki Malang mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan evaluasi dari pelaksanaan vaksinasi di kampus. “Semalam kita sudah lakukan evaluasi secara total dan alhamdulillah sudah kami benahi hari ini,” ujarnya.
Prof Zen sapaan akrabnya juga mengatakan kesiapannya terkait tambahan kuota vaksinasi dari pemerintah maupun kepolisian. “Insyaallah UIN siap memfasilitasi vaksinasi dari pemerintah ataupun kepolisian. Karena kami berharap semuanya sehat,” tandasnya.
Dalam tinjauan vaksinasi kali ini pihak UIN Maliki Malang juga memperkenalkan Oksigen Konsentrator kepada Kapolresta Malang Kota yang ini ditujukan untuk bisa membantu pemerintah dalam hal pengadakan oksigen nantinya.
Editor: Romza
