Jember, NU Online Jatim
Nama Wakil Bupati (Wabup) Jember, M Balya Firjaun Barlaman atau Gus Firjaun kembali dicatut orang tidak dikenal untuk praktik penipuan. Pencatutan nama Gus Firjaun tersebut diketahui sejak Kamis (17/6/2021) pagi.
Diketahui, penipu menggunakan foto Gus Firjaun di foto profil nomor WhatsApp (WA), yang kemudian menghubungi sejumlah pengelola yayasan dan pondok pesantren (ponpes). Disebutkan, bahwa penipu tersebut sedang menggalang donasi untuk pembangunan yayasan dan ponpes.
"Iya muncul lagi, hari ini sudah ada lima orang yang konfirmasi langsung kepada saya. Bertanya apa saya ganti nomor, dan mengirimkan WA seperti itu. Saya jawab dan tegaskan, kalau nomor saya hanya satu. Dan tidak ada program seperti itu lewat WA," tegas Gus Firjaun dilansir surabaya.tribunnews.com, Kamis (17/6/2021).
Beruntung, mereka yang mendapatkan WA berakhiran 5675 dari nomor penipu itu langsung mengkonfirmasi kepada Gus Firjaun. Mereka juga bertanya kepada beberapa orang dekat Gus Firjaun. Sehingga tidak sampai menjadi korban penipuan.
"Dulu pernah ada (awal-awal jadi Wabup). Modusnya memberi donasi kepada yayasan dan memberitahu pengelola yayasan kalau orang yang mengaku bernama saya itu sudah mengirimkan sejumlah uang. Namun karena bantuan itu dibagi dua, sehingga diminta separuhnya dikirimkan ke nomor rekening tertentu," tutur Gus Firjaun.
Namun setelah dicek, bantuan itu tidak pernah ada. Pengurus yayasan juga akhirnya bertanya langsung kepada putra mantan Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
Gus Firjaun memang dikenal oleh kalangan yayasan lembaga pendidikan Islam, atau pondok pesantren. Sebab lelaki itu juga pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqi Putera Talangsari, Jember.
Gus Firjaun pun mewanti-wanti masyarakat agar tidak mudah percaya dengan segala bentuk permintaan bantuan, atau pemberian bantuan yang memakai nama dirinya. Jika bantuan itu berasal dari program Pemkab Jember, tegas Gus Firjaun, pasti dilakukan secara resmi, mekanismenya melalui surat resmi.
"Kalau ada bantuan resmi, pasti memakai surat resmi. Kalau hanya lewat SMS atau WA itu pasti bohong, tidak betul. Kalau ada yang mencatut nama saya, sebaiknya konfirmasi langsung ke saya atau aspri, atau orang-orang yang tahu saya," pungkasnya.
