Surabaya, NU Online Jatim

Dalam pelaksanaannya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur didukung oleh segenap komisi dan lembaga. Salah satunya adalah Komisi Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat yang kini dipimpin oleh KH Reza Ahmad Zahid. Pria yang akrab disapa Gus Reza ini mengatakan, bahwa tugas yang diembannya adalah amanah yang tidak mudah.

 

“Menjadi pengurus MUI merupakan amanah yang tidak mudah, karena harus berkhidmat kepada agama, bangsa, dan negara. Apalagi memimpin Komisi Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat harus didasari keikhlasan dan kerja sama antar semua pihak,” katanya, Sabtu (20/02/2021).

 

Gus Reza memaparkan bahwa ke depan, Komisi Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat akan fokus kepada penguatan dan pengembangan dakwah menggunakan teknologi digital.

 

“Dakwah saat ini harus memanfaatkan perkembangan digitalisasi. Apalagi di masa pandemi yang semua orang tanpa batasan umur menggunakan gadget untuk melakukan berbagai aktivitas,” terangnya.

 

Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al Mahrusiyah Lirboyo ini juga memiliki beberapa program kerja lainnya dalam pemberdayaan masyarakat.

 

“Kami juga memiliki program dakwah khusus untuk masyarakat terpencil, penghuni lembaga pemasyarakatan. Serta program pemberdayaan masyarakat marginal yang terdiri dari pembinaan terhadap para muallaf, kelompok fuqara, masakin, kalangan dluafa, dan pemberdayaan masyarakat melalui ekonomi syariah” jelasnya.

 

Berbagai program kerja yang diusung Komisi Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat itu selaras dengan pesan Ketua Umum MUI Jawa Timur, KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah yang menekankan pada pentingnya inovasi.

 

“Maka dari itu, kami Komisi Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat hadir memberi layanan dakwah wasathiyah melalui teknologi digital,” pungkas Gus Reza.