Malang, NU Online Jatim
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Lowokwaru, Kota Malang berkolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya Malang terkait pengadaan situs web pesantren NU se-Kecamatan Lowokwaru. Perjanjian kerja sama ini ditandatangani saat halal bihalal di lantai 2 Kantor MWCNU Lowokwaru, Sabtu (04/05/2024).
Malik Handika, selaku anggota tim kerja sama dari MWC NU Lowokwaru menjelaskan, website yang akan diberi nama mondokyuk.id ini merupakan website yang akan mengumpulkan data pesantren NU se-Kecamatan Lowokwaru, lengkap dengan profilnya beserta prosedur pendaftarannya.
"Program kerja sama ini merupakan gebrakan digital untuk menjawab kebutuhan informasi seiring banyaknya pemuda yang merantau ke Malang untuk menempuh pendidikan," terangnya.
Ia menambahkan, website tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan khususnya untuk calon mahasiswa baru yang hendak menempuh ilmu di kampus Kota Malang sembari belajar di pondok pesantren.
"Banyak sekali calon mahasiswa baru yang ingin mondok, tapi informasi terkait pesantren masih belum terintegrasi secara baik, sehingga tim kami berinisiatif untuk memberikan solusi," kata alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang itu.
Malik menggambarkan bahwa website tersebut ibarat etalase pondok pesantren sebagaimana marketplace mencantumkan pilihan produk-produknya. "Kalau marketplace itu isinya pilihan produk-produk, mondokyuk.id mengadopsi konsep tersebut, isinya pilihan-pilihan pondok pesantren," terangnya.
Proyek digital dengan konsep ada pilihan-pilihan pondok, ada fasilitas, kriteria dan profil tentang pondok pondok pesantren. Program yang diprakarsai oleh tim LPPM Universitas Brawijaya dan MWCNU Lowokwaru ini sudah dalam tahap pengembangan dan desain landing page.
"Nanti juga akan ada pelatihan pembuatan website sebagai subdomain. Sementara yang menjadi test case ialah Pesantren Al Waqi'ah dan Darul Hikmah Al Hasani. Jika lancar maka bisa langsung dilanjutkan," ungkapnya.
Dirinya menyebutkan, realisasi program ini nantinya juga akan berkolaborasi dengan Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) untuk berkoordinasi dengan semua pesantren NU se-Kecamatan Lowokwaru. Sementara ini sudah ada 21 pondok pesantren yang terdata.
Pihaknya berharap dengan adanya proyek ini, nantinya menjadi menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat utamanya gen Z, yang ingin mencari ilmu di Kota Malang.
"Jadikan pondok pesantren sebagai rumah kedua setelah kampus selama di perantauan. Jangan ragu dengan pondok NU karena bersanad," pungkasnya.
