Metropolis

Wakil Ketua NU Sidoarjo: PMII Organisasi Pengkaderan Berbasis Akademis

Sabtu, 17 April 2021 | 22:00 WIB

Wakil Ketua NU Sidoarjo: PMII Organisasi Pengkaderan Berbasis Akademis

PK PMII Unusida usai audensi dengan Rektorat Unusida beberapa waktu lalu.(Foto: NOJ/LYR)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Kota Surabaya pada 17 April 1960 kembali menjadi momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya mahasiswa nahdliyin. Karena saat itu organisasi mahasiswa Islam yang berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) resmi didirikan yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Hingga di usianya ke-61 tahun ini, PMII telah berhasil mencetak kader-kader yang telah membersamai pembangunan bangsa, baik di ruang pemerintahan, akademisi, politik, profesional, serta ruang-ruang lainnya. 

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Ini semua adalah buah dari perjalanan panjang PMII dengan berbagai dinamika organisasinya. Namun sebagai organisasi pergerakan, PMII harus terus bergerak maju agar menjadi organisasi terdepan dalam kemajuan. Sebagaimana tema besar yang diusung pada Hari Lahir (Harlah) PMII kali ini yakni “PMII Terdepan dalam Kemajuan”. 

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Kini PMII telah berubah menjadi organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia dengan memiliki sekitar 230 Cabang (tingkat kabupaten/ kota) serta 25 Koordinator Cabang (tingkat provinsi) yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan saat ini PMII telah memiliki cabang di luar negeri.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo, KH Zaenal Abidin, mengucapkan selamat atas Harlah PMII ke-61. Dirinya menuturkan, bahwa PMII adalah sebuah organisasi pengkaderan yang lahir dari NU. Tentunya dalam mengembangkan sayap organisasinya tidak boleh lepas dari ruh ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah an Nahdliyah.

 

“PMII sebagai organisasi pengkaderan yang berbasis dunia akademis sehingga produk pengabdian PMII lebih kepada melakukan kajian akademis dan kemudian bisa mengkontribusikan terhadap kemajuan bangsa dan Negara,” tutur mantan Ketua KPU Sidoarjo tersebut kepada NU Online Jatim, Sabtu (17/04/2021).

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Lebih lanjut, Kiai Zaenal berharap kepada PMII agar bisa menghalau  gerakan-gerakan ideologi yang bertentangan dengan Ahlussunnah wal Jama’ah, khususnya di kampus-kampus yang ada di negeri ini.

 

 

“Kalau haluan ideologinya masih istiqamah pada Aswaja an Nahdliyah, masih menjadi menjadi tanggung jawabnya PMII untuk menghadang bahkan menghalau gerakan-gerakan ideologi yang bertentangan dengan Ahlussunnah wal Jama’ah khususnya di kampus-kampus yang ada di negeri ini,” pungkasnya.

 

Editor: Romza

ADVERTISEMENT BY ANYMIND