NU Online

PBNU Tegaskan Pentingnya Prinsip Kemanusiaan Al-Ghazali dalam Kehidupan Modern

Jumat, 8 November 2024 | 08:00 WIB

PBNU Tegaskan Pentingnya Prinsip Kemanusiaan Al-Ghazali dalam Kehidupan Modern

Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) dalam Konferensi Internasional Humanitarian Islam yang digelar di Grand Hyatt, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Selasa (5/11/2024). (Foto: NU Online/Esky)

Surabaya, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil, menyampaikan bahwa prinsip-prinsip Islam yang berpusat pada kemanusiaan sejati dapat ditemukan dalam pemikiran ulama besar klasik, Imam Al-Ghazali.

 

Pernyataan ini ia sampaikan dalam Konferensi Internasional Humanitarian Islam yang berlangsung di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, pada Selasa (5/11/2024).

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Menurut Gus Ulil, pemikiran Al-Ghazali menegaskan pentingnya etika, sosial, dan hubungan antara manusia dan Tuhan sebagai dasar kehidupan masyarakat modern, terutama dalam menghadapi masalah sosial yang semakin kompleks.

 

Imam Al-Ghazali, tokoh besar dalam sejarah Islam, terkenal dengan karya monumental Ihya' Ulum al-Din, yang membahas aspek kehidupan seperti etika, moral, dan hubungan sosial. Al-Ghazali menekankan perlunya memperbaiki akhlak individu dan memperkuat solidaritas di antara sesama manusia.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Gus Ulil menambahkan bahwa ajaran Al-Ghazali mengajarkan kemanusiaan bukan hanya dari segi sosial, tetapi juga dari sisi spiritual, mengajarkan bahwa setiap orang harus berperilaku dengan kasih sayang dan keadilan.

 

"Kita dapat melihat ajaran Al-Ghazali ini dalam kehidupan sehari-hari, baik di masyarakat umum maupun di lingkungan pesantren. Bagi Al-Ghazali, agama adalah jalan untuk menegakkan nilai-nilai kemanusiaan," ujar Gus Ulil.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Ia juga menekankan bahwa banyak pesantren di Indonesia telah lama menerapkan prinsip-prinsip kemanusiaan ini dalam kehidupan sehari-hari, meskipun belum selalu disadari masyarakat luas. Pesantren, yang dikenal sebagai lembaga pendidikan agama, juga berperan dalam menumbuhkan rasa kasih, persaudaraan, dan saling menghargai antar sesama.


“Kita bisa melihat ajaran-ajaran Al-Ghazali ini dalam kehidupan sehari-hari, baik di masyarakat umum maupun dalam lingkungan pesantren. Bagi beliau, agama adalah jalan untuk menegakkan kemanusiaan,” ujar Gus Ulil.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Gus Ulil menyampaikan bahwa banyak pesantren di Indonesia telah lama mengamalkan prinsip-prinsip kemanusiaan ini dalam kesehariannya, meskipun tidak selalu disadari oleh masyarakat luas.


Pesantren yang sering dianggap sebagai lembaga pendidikan agama, ternyata juga menjadi tempat untuk menumbuhkan rasa cinta kasih, persaudaraan, dan saling menghargai antar sesama.


“Di pendidikan pesantren, kita diajarkan untuk hidup sederhana, mengutamakan kepentingan orang lain, dan menjaga hubungan yang harmonis dengan semua pihak. Itu semua adalah nilai-nilai yang sebenarnya juga sangat sejalan dengan gagasan-gagasan Al-Ghazali," ujar Gus Ulil.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Kegiatan konferensi tersebut dihadiri oleh para akademisi dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Polandia, Italia, Jerman, India, dan Singapura. Pertemuan mereka untuk mengumpulkan dan merumuskan khazanah kekayaan Islam dalam konsep nilai dan prinsip kemanusiaan dalam penyelesaian konflik dan perselisihan global yang digelar oleh PBNU.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND