• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

Begini Cara Lesbumi NU Pragaan Sumenep Lestarikan Kesenian Hadrah

Begini Cara Lesbumi NU Pragaan Sumenep Lestarikan Kesenian Hadrah
Grup Nasyidul Muhibbin Lesbumi NU Pragaan meriahkan acara kajian tematik Lakpesdam NU. (Foto: NOJ/Firdausi)
Grup Nasyidul Muhibbin Lesbumi NU Pragaan meriahkan acara kajian tematik Lakpesdam NU. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim 

Sumenep kaya dengan tradisi islami. Karenanya, perlu ada gerakan untuk terus menjaga dan memastikan beragam kekhasan tersebut terjaga dengan baik. Bahkan bisa diupayakan untuk melibatkan anak muda agar kian lestari.

 

Hal itu juga yang dilakukan Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Mejelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Pragaan, Sumenep. Yang dilakukan adalah dengan melestarikan dan menampilkan kesenian hadrah al-Banjari di setiap kajian qanun asasi dan tematik yang diselenggarakan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (lakpesdam NU) setempat.

 

Kepada NU Online Jatim, Kiai A Rofiq Bahren sangat mengapresiasi anggotanya yang selalu setia mendampingi kegiatan Lakpesdam NU setiap bulan. Ketua Lesbumi NU Pragaan tersebut menjelaskan bahwa grup Nasyidul Muhibbin yang lahir pada 2012 mampu memupuk kecintaan generasi muda kepada Nabi Muhammad SAW. Yang dilakukan adalah melalui kesenian hadrah al-Banjari. 

 

"Kami ucapkan terima kasih kepada Ustadz Abd Muhsi atas pembinaannya dengan tujuan anak-anak muda gemar bershalawat dan memuji Rasulullah dengan diiringi seni hadrah," katanya, Jumat (10/7). 

 

Awal Keberadaan Nasyidul Muhibbin
Ustadz Abd Muhsi sebagai pembina menjelaskan cikal bakal berdirinya kelompok tersebut adalah pada Januari 2012.

 

"Kelompok ini berdiri atas inisiatif jajaran masyayikh yang ingin melebarkan dakwah Islam melalui shalawat Nabi," ujarnya. Selanjutnya, tenaga pendidik madrasah Nurul Jali Pekamban Daya tersebut menggunakan kitab Simhud Durar sebagai rujukan saat tampil di depan undangan dengan lirik lagu arabic, Jawa, habsyi dan banjari murni.

 

Dirinya mengutarakan bahwa kecintaannya diawali dengan alat musik hibahan yang kemudian dilengkapi dan dikembangkan dari kas hasil manggung.

 

"Waktu latihan setiap pekan serta memiliki kumpulan rutin tiap setengah bulan yang dilakukan secara bergilir di rumah-rumah anggota," jelasnya. 

 

Mantan Ketua Lesbumi NU Pragaan tersebut menegaskan bahwa kegiatan pembinaan sejalan dengan kebijakan NU dalam mengembangkan seni dan budaya.

 

"Langkah tersebut kami lakukan karena kesenian yang bernafaskan islami merupakan kebudayaan asli warga NU," terangnya. Bahkan dari waktu ke waktu keberadaan seni hadrah al-Banjari mampu menyaingi kesenian modern seperti group band, lanjutnya.

 

Selanjutnya, alumnus Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk tersebut berharap kesenian yang dikembangkannya bisa mengarahkan pergaulan anak mudah ke arah yang positif. Sehingga mampu mengimbangi perubahan perkembangan zaman.

 

"Semasa kami menjadi ketua, alhamdulillah kegiatan anak muda kami arahkan ke wadah ini. Bahkan kami menoreh prestasi tahun 2013 juara 2 dan tahun 2014 juara 3 se-Madura," pungkasnya.

 

Kontributor: Firdausi
 


Editor:

Madura Terbaru