• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Madura

Bukan Lantaran Corona, NU di Pragaan Sumenep Rutin Santuni Yatim dan Dluafa

Bukan Lantaran Corona, NU di Pragaan Sumenep Rutin Santuni Yatim dan Dluafa
Sekretaris NU-Care LAZISNU MWCNU Pragaan, Ustadz Syarif Hidayatullah menyantuni yatim. (Foto: NOJ/Firdausi)
Sekretaris NU-Care LAZISNU MWCNU Pragaan, Ustadz Syarif Hidayatullah menyantuni yatim. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Mewabahnya Covid-19 yang masih terus berlangsung penularannya di bulan Ramadlan membawa berbagai dampak dan sangat mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat secara umum. Tak terkecuali kehidupan ekonomi anak yatim dan dluafa yang di Kecamatan Pragaan, Sumenep.

 

Guna membantu dan meringankan beban mereka, Nahdliyin melakukan banyak cara. Di antaranya melakukan santunan tunai dan pangan kepada mereka selama masa pandemi dengan mematuhi protokol kesehatan.

 

Bertepatan dengan bulan puasa yang penuh ampunan dan berkah, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pragaan Laok, Pragaan menyantuni yatim dan dluafa. Kegiatan dipusatkan di kediaman ketua NU setempat, Rabu (20/5).

 

Kiai Makhtum sebagai Rais PRNU Pragaan Laok menerangkan bahwa kegiatan sebagai bentuk kepedulian dan simpati dari pengurus terutama di tengah masa pandemi. "Semoga kegiatan ini bisa meringankan beban hidup anak yatim dan dluafa yang di desa ini," katanya.

 

Dirinya menegaskan bahwa kegiatan terlaksana bukan karena Corona, melainkan program tahunan. "Jangan jadikan alasan Covid-19, tapi kegiatan ingin meramaikan bulan Ramadhan dengan beragam amal kebaikan," jelasnya.

 

Ustadz Abd Kadir selaku Ketua PRNU Pragaan Laok menambahkan bahwa kegiatan telah berjalan sekitar 10 tahun lalu. "Alhamdulillah kali ini kami bisa menyantuni 33 yatim dan 28 janda tua yang tersebar di setiap dusun, yakni Dung Daya, Dung Laok, Maronggi Daya, Maronggi Laok, Aeng Sokah, dan Mornangka," urai Ustadz Abd. Kadir.

 

Dirinya menjelaskan bahwa sumber pembiayaan kegiatan diperoleh dari dana sosial anggota ranting. "Setiap bulan kami adakan pertemuan rutin atau konsolidasi anggota yang dikemas dengan konsep religi yang memiliki rentetan acara, yakni yasinan, tahlilan, shalawatan, dan pengajian kitab kuning yang diisi oleh jajaran syuriyah," ungkapnya. 

 

Ia menambahkan bahwa saat kegiatan itulah pengurus menyodorkan kepada segenap anggota kotak koin yang harus diisi oleh anggota sebanyak seribu rupiah. Rata-rata dana yang dikumpulkan sebesar Rp40.000 oleh setiap anggota.

 

Disampaikan juga bahwa pengurus juga menghimpun zakat fitrah pengurus, santri, dan warga. Mekanisme pengumpulan beras atau zakat fitrah, bekerja sama dengan para kiai langgar untuk meminta santri untuk mengumpulkan zakat fitrah kepada PRNU.

 

Ustadz Syarif Hidayatullah sebagai Sekretaris NU-Care LAZISNU MWCNU Pragaan yang kebetulan ikut juga menyantuni anak yatim dan dluafa menjelaskan bahwa setiap tahun LAZISNU NU Peduli hadir ke setiap PRNU untuk menebarkan kebaikan.

 

"Semenjak kepengurusannya Ustadz Abd Kadir atau 3 periode, LAZISNU ikut berbagi sehingga cukup membantu atau meringankan beban PRNU," katanya.

Kontributor: Firdausi
Editor: Syaifullah
 


Editor:

Madura Terbaru