• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Hati-hati Banjir dan Tanah Longsor saat Intensitas Hujan Tinggi

Hati-hati Banjir dan Tanah Longsor saat Intensitas Hujan Tinggi
Hujan. (Foto: NOJ/NU Online)
Hujan. (Foto: NOJ/NU Online)

Surabaya, NU Online Jatim

Masyarakat di Jawa Timur harus bersiap diri dengan datangnya musim hujan dengan intensitas yang tinggi. Salah satu akibat curah hujan tinggi adalah terjadinya banjir dan tanah longsor. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang mungkin terjadi akibat curah hujan tinggi, diperlukan antisipasi yang baik dari semua pihak.


Pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) M Ali Yusuf menjelaskan bahwa saat musim hujan telah tiba, minimal ada dua ancaman bencana yang akan terjadi, yaitu banjir dan tanah longsor. Menurutnya, masyarakat harus mengetahui serangkaian upaya yang harus dilakukan mulai dari pra, saat, dan pascabencana. 


“Sebelum terjadi bencana banjir dan tanah longsor, yang harus dilakukan adalah kenali kondisi lingkungan di sekitar rumah dan lingkungan kita terkait potensi ancaman bencana, lalu lakukan pemetaan titik-titik rawan bencana di sekitar rumah dan lingkungan sekitar kita,” ujarnya kepada NU Online, Kamis (23/11/2023).


Langkah selanjutnya, melakukan berbagai upaya antisipasi untuk mengurangi potensi dampak kejadian bencana untuk keluarga dan komunitas, serta selalu memantau informasi terkait cuaca. Selain itu, susun mekanisme komunikasi dan koordinasi, serta susun sistem peringatan dini baik di tingkat keluarga dan komunitas.


“Khusus longsor, kenali gejala atau tanda-tanda akan terjadi longsor seperti retakan di lereng, dan lain-lain. Siapkan dokumen dan perbekalan penting ke dalam tas atau sejenisnya dan posisikan di tempat yang mudah dijangkau,” imbuh Ali Yusuf.


Kemudian rencanakan dan tentukan tempat aman bagi barang-barang saat terjadi banjir, mencari tahu rute dan lokasi evakuasi ke tempat aman, serta catat nomor-nomor penting untuk dapat dihubungi jika diperlukan. Jika memungkinkan, ikutilah latihan atau simulasi penanganan bencana di tingkat keluarga dan komunitas


“Informasikan segera ke pihak yang berwenang jika mengetahui ancaman bencana, selalu pantau informasi terkait potensi bencana dari sumber terpercaya khususnya banjir, perbanyak doa agar selalu diberikan keselamatan oleh Allah dan terhindar dari bencana,” jelasnya.


Lebih lanjut ia menjelaskan, saat terjadi bencana banjir dan tanah longsor, yang harus dilakukan yaitu segera evakuasi ke tempat aman. Lalu segera membawa dokumen dan perbekalan penting ke dalam tas atau sejenisnya, lakukan komunikasi ke seluruh anggota keluarga. Selanjutnya menginformasikan kejadian bencana kepada pihak yang berwenang dan selalu memantau informasi terkait kejadian dari sumber terpercaya.


“Selain itu, berikan dukungan dan bantuan kepada mereka yang terdampak bencana termasuk dalam bentuk dukungan psikososial. Jika ancaman bencana banjir muncul, segera pindahkan barang berharga, matikan listrik dan gas, cari tempat yang tinggi agar terlihat tim evakuasi, hindari arus air yang deras,” terangnya.


Ia menambahkan, setelah terjadi bencana banjir dan tanah longsor yang harus dilakukan adalah memastikan situasinya benar-benar sudah aman sebelum kembali ke rumah. Kemudian segera hubungi anggota keluarga. 


Selanjutnya jika kondisi sudah benar-benar aman, maka segera periksa kondisi rumah. Lalu bersihkan tempat tinggal dan lingkungan sekitar rumah dari dampak banjir dan longsor.


“Informasikan situasi pasca kejadian bencana kepada pihak yang berwenang, berikan dukungan dan bantuan kepada mereka yang terdampak longsor termasuk dukungan psikososial. Jika situasi sudah aman, ajak komunitas untuk meningkatkan ketangguhan menghadapi bencana,” pungkasnya. 


Metropolis Terbaru