NU Online

GKMNU dan Program Kementerian PPPA dalam Mewujudkan Ruang Aman bagi Perempuan dan Anak

Sabtu, 1 Februari 2025 | 12:00 WIB

GKMNU dan Program Kementerian PPPA dalam Mewujudkan Ruang Aman bagi Perempuan dan Anak

Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi saat memberikan keterangan kepada NU Online usai acara pembukaan Kongres Keluarga Maslahat NU di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Jumat (31/1/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)

Surabaya, NU Online Jatim

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menyatakan bahwa arah peta jalan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) selaras dengan program-program yang dijalankan oleh kementeriannya.

 

Arifah menjelaskan bahwa Kementerian PPPA memiliki fokus utama pada upaya menciptakan ruang aman bagi masyarakat Indonesia, khususnya perempuan dan anak di wilayah perdesaan. Kesamaan tujuan ini menjadi titik temu antara program Kementerian PPPA dan GKMNU.


"Ruang bersama Indonesia ini adanya di grass root (akar rumput). Jadi partisipasi masyarakat menjadi komponen terpenting untuk (menciptakan) ruang bersama ini," ujarnya kepada NU Online, usai acara pembukaan Kongres Keluarga Maslahat di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Jumat (31/1/2025).


Arifah mengutarakan bahwa kerja sama dengan GKMNU ini merupakan komitmen dan upaya Kementerian PPPA dalam mempercepat pengentasan masalah sekaligus pemberdayaan di akar rumput.


"Jadi sinergi (dan) kolaborasi ini harus terwujud agar pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di tingkat desa, grass root ini bisa terwujud lebih cepat," ujarnya.


Pada saat yang sama, Wakil Satuan Tugas (Satgas) GKMNU Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid mengatakan, pihaknya telah melakoni dua kerja sama dengan Kementerian PPPA. Pertama terkait dengan pemajuan perempuan. Kedua, soal perlindungan anak.


"Dua-duanya ini dari sisi positifnya mendukung kemajuannya, sama dari sisi penanganan masalah itu," ungkap Alissa di samping kiri Menteri PPPA.


GKMNU melalui Kongres Keluarga Maslahat ini akan menyusun dan merancang soal strategi soal program-program yang akan dikembangkan ke depan.
 

"Terutama kekerasan, kekerasan keluarga, kekerasan di lembaga pendidikan itu semua kerja sama kita dengan Kementerian PPPA," katanya.


Sebagai informasi, Kongres Keluarga Maslahat NU merupakan bagian dari rangkaian peringatan Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama. Panitia dijadwalkan akan menggelar konsultasi keluarga dan bincang santai dalam acara Festival Keluarga Indonesia di Mal Kasablanka, pada 1-2 Februari 2025.