Pamekasan, NU Online Jatim

Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Pamekasan mengajak kader pelajar membaca dan berdiskusi setiap hari minggu di taman Potre Koning, Patemon, kota setempat. Upaya ini dilakukan sebagai ikhtiar mengembangkan kualitas iktelektual para pelajar.

 

Ali Haidar, kordinator "minggu literasi" mengungkapkan, dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pelajar butuh wadah khusus. Itulah sebabanya PC IPNU-IPPNU Pamekasan membuat program minggu literasi.

 

"Ini juga sebagai media silaturrahmi antar pengurus PC IPNU-IPPNU Pamekasan dalam membaca situasi dan kondisi terkini. Guna terus berikhtiar dalam menopang kerja pemerintah daerah beserta organisasi lainnya dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkemajuan," ungkapnya, Ahad (06/12/2020) 

 

Pria yang akarab dipanggil Haidar ini memberikan konsep yang sederhana namun bermakna. Yakni dengan cara membaca satu tema khusus dengan bacaan masing-masing, kemudian dipaparkan oleh pemateri yang sudah disiapkan. 

 

"Bacaannya kita beri waktu. Setelah itu, kita diskusikan bersama, dengan harapan setiap peserta bisa mengungkapkan hasil bacaanya. Kemudian pembaca juga bisa menyimpulkan," lanjutnya.

 

Selain itu, ia meminta kepada seluruh peserta yang hadir untuk tetap istiqamah dan memperkenalkan acara tersebut kepada kader NU di Pamekasan. 

 

"Semoga niat baik kita dalam rangka berikhtiar untuk menjadikan diri kita lebih berkemajuan dan menjadikan sumber daya manusia di Kabupaten Pamekasan ini terkhusus kaum muda NU yang progresif guna menjawab bonus demografi atau tantangan zaman," ungkapnya.

  

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PC IPNU Pamekasan Badrut Tamam berjanji akan mewajibkan setiap Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU untuk mengirim pesertanya setiap acara tersebut berlangsung walau secara bergantin. 

 

"Mari bergandengan tangan untuk bersama-sama bergerak melakukan hal-hal yang baik dengan berbagai kreasi dan inovasi masing-masing," ujarnya.

 

Penulis: Badrut Tamam