Ponorogo, NU Online Jatim

NU Care-Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kecamatan Jenangan, Ponorogo secara masif terus melakukan Madrasah Amil kepada UPZISNU di desa-desa untuk meningkatkan kinerja. Kali ini, bertempat di Masjid Nurul Fathim Kemiri, UPZISNU Desa Kemiri dibekali dengan materi fiqih Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS) dan Kotak Infaq (Koin) NU, Rabu (24/03/2020). 

 

Muhammad Busro selaku Ketua LAZISNU Kecamatan Jenangan mengatakan Madrasah Amil di wilayah kerjanya terus diadakan. Sebelumnya di beberapa desa, seperti di Mrican, Tanjungsari, dan Paringan.

 

"Nanti akan terus dilakukan ke desa-desa," katanya.

 

Busro menegaskan bagi pengurus UPZISNU, agar segera melaksanakan madrasah amil. Hal itu penting, karena UPZISNU akan diberi pembekalan terkait materi fiqih zakat, Koin NU, dan ZIS. 

 

"UPZISNU harus segera melaksanakan madrasah amil agar memiliki kompetensi yang baik dalam mengelola dana umat," ujarnya. 

 

Sementara itu, Ahmad Shobaki Al Mubarok, Wakil Sekertaris Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Cabang Ponorogo yang menjadi pemateri fiqih zakat berharap dengan kolaborasi antara LAZISNU dan LBMNU bisa meningkatkan kemandirian umat di desa-desa. 

 

"Dulu belum pernah seperti ini. Kita harus turun ke grass root, untuk menyadarkan masyarakat, utamanya nahdliyin untuk terus berupaya mandiri. Sesuai tema harlah ke-98 NU yaitu, Menyongsong Satu Abad, Meneladani Mu'assis Menuju Kemandirian Umat," paparnya. 

 

Nasroh Wahab Sya'roni Ketua UPZISNU Desa Mrican yang berkesempatan menjadi pemateri Koin NU, mengungkapkan hal yang sama. 

 

"Saya memotivasi kepada LAZISNU Kemiri untuk terus menggerakkan Koin NU. Karena hasilnya luar biasa untuk umat," tegasnya. 

 

Kemudian, Rojikin Ketua LAZISNU Desa Kemiri menambahkan dengan madrasah amil ini, NU di desa Mrican semakin maju mengikuti perkembangan teknologi dan informasi yang ada. 

 

"Materinya bagus, kami sangat senang dengan kegiatanini, karena sangat memberikan semangat bagi kami semua yang ada di desa," ungkapnya.

 

Editor: Risma Savhira