Metropolis

Psikolog Klinis Jelaskan 3 Langkah Penting Dampingi Anak Gangguan Mental

Kamis, 7 November 2024 | 18:00 WIB

Psikolog Klinis Jelaskan 3 Langkah Penting Dampingi Anak Gangguan Mental

Ilustrasi anak dengan gangguan mental. (Foto: NOJ/haibunda)

Surabaya, NU Online Jatim

Psikolog Klinis, Bianglala Andriadewi, menguraikan tiga langkah utama dalam mendampingi anak pasca-bencana mental, yaitu Look (melihat dan memperhatikan), Listen (mendengarkan), dan Link (menghubungkan). Langkah-langkah ini merupakan bagian dari Psychological First Aid (PFA) atau pertolongan pertama psikologis.


“3L ini merupakan Look, Listen, and Link yang merupakan bagian dari Psychological First Aid dan sebetulnya tidak hanya diberikan kepada anak tapi juga bisa diberikan kepada orang dewasa,” jelas Bianglala melansir dari NU Online.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Lala, sapaan karibnya, menjelaskan langkah pertama yaitu Look yang dapat dilakukan dengan memperhatikan tanda-tanda stres pada anak-anak seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh dan ada perubahan yang signifikan pada perilakunya. 


“Selain tanda-tanda stres, perhatikan juga lingkungan sekitarnya, apakah lingkungannya cukup aman dan nyaman,” terangnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Dia menjelaskan langkah kedua Listen yaitu dengan memvalidasi perasaan lewat mendengarkan apa disampaikan dan diceritakan oleh anak.


“Jangan menyela, jangan menyalahkan anak, berikan tempat yang aman, ruang yang aman dan validasi apa yang dia rasakan. Contohnya, iya tahu ini pasti menakutkan buat kamu, tapi tenang ya kakak di sini buat kamu,” ungkapnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Link, langkah ketiga yang perlu dilakukan adalah menghubungkan kita dengan ahli yang memahami situasi yang tidak bisa kita atasi sendiri misalnya menghubungi dokter jika ada luka fisik yang terjadi dan Psikolog jika ada luka traumatis.


“Yang ketiga Link, ada hal-hal atau situasi yang tidak bisa diatasi oleh orang awam seperti kita. Maka dari itu, kita perlu tahu kemana kita harus menghubungkan ketika sang anak nampak kesakitan atau luka yang sangat parah,” jelasnya. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Menurutnya, ketika anak nampak mengalami trauma yang berat maka orang tua harus menghubungkan dia ke psikolog dan lain sebagainya.

 

"Maka dari itu sebagai orang dewasa yang mendampingi sang anak, kita perlu tahu betul semua informasi tentang anak, agar kita bisa memberikan informasi tersebut kepada tenaga profesional,” tandas Lala.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND