Sidoarjo, NU Online Jatim

Belasan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Bilingual Islamic School Tanggulangin, Sidoarjo mengenalkan budaya Indonesia di Al Hamrah International Integrated School Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (13/02/2025). Pengenalan budaya Indonesia di Malaysia dan Singapura ini dilaksanakan saat student immersion.

 

“Kami mengenalkan ragam budaya Indonesia seperti tari-tarian. Melalui kegiatan ini kami berharap dapat memberikan pembelajaran yang lebih mendalam dan berarti bagi para siswa,” kata Umi Salamah selaku kepala madrasah kepada NU Online Jatim melalui sambungan WhatsApp.

 

Dijelaskan tujuan utama dari program ini selain mengenalkan budaya Indonesia juga untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa melalui pengalaman langsung. Umi Salamah berharap, melalui program ini, siswa tidak hanya belajar bahasa tetapi juga mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang dunia luar. Setiap langkah dari keberangkatan hingga kepulangan adalah bagian dari pengalaman belajar yang tak ternilai.

 

“Dan kami percaya bahwa ini akan menjadi kenangan yang akan membentuk mereka menjadi individu yang lebih baik dan lebih siap menghadapi tantangan global. Siswa mengikuti perjalanan studi banding selama 5 hari ke Singapura dan Malaysia.  Perjalanan ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan aplikatif bagi siswa,” tuturnya.

 

Siswa diajak mengunjungi Learning Visit ke Urban Redevelopment Authority (URA). Di sini siswa akan mengeksplorasi sejarah Singapura, dari masa lalu sebagai masyarakat Melayu hingga perkembangannya di masa depan. Penjelasan disampaikan dalam bahasa Inggris oleh pemandu, konsep pembelajaran ini akan menuntut pemahaman aktif dari siswa.

 

“Kami juga mengajak siswa mengunjungan ke museum National University of Singapore (NUS). Petugas NUS akan memberikan penjelasan dalam bahasa Inggris,” terangnya.

 

Student immersion ini diharapkan memberikan pengalaman belajar yang berharga dan bermakna bagi siswa. Pengalaman berinteraksi dalam bahasa Inggris, mempelajari budaya baru, dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan ikonik akan membentuk karakter dan wawasan siswa.

 

“Serta memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman yang dapat mereka terapkan di masa depan,” tandasnya.