NU Online

Gus Baha Isi Muharram dengan I’tikaf, Khataman, dan Majelis Al-Qur’an

Sabtu, 5 Juli 2025 | 18:00 WIB

Gus Baha Isi Muharram dengan I’tikaf, Khataman, dan Majelis Al-Qur’an

Ilustrasi: I'tikaf dan khataman Al-Qur'an dapat sangat baik untuk mengisi bulan Muharram.

Surabaya, NU Online Jatim
Bulan Muharram menjadi momen penting bagi umat Islam untuk melakukan refleksi dan penguatan spiritual. Sebagai bulan mulia, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengisinya dengan amalan bermanfaat.

 

KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), Pengasuh LP3iA, memiliki tradisi khusus yang rutin ia lakukan setiap memasuki Muharram atau hari Asyura. Di antaranya adalah ber-i’tikaf di tempat-tempat bersejarah, menghadiri majelis Al-Qur’an bersama sahabat mendiang ayahnya KH Nursalim, mengkhatamkan Al-Qur’an, bersilaturahmi dengan para ulama, dan berdzikir bersama.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Hal itu disampaikan Gus Baha dalam kajian Tafsir Jalalain surat Al-Qiyamah ayat 20-40 yang disiarkan melalui kanal YouTube Official LP3iA. Ia menegaskan bahwa tradisi i’tikaf yang dijalankannya bukan untuk mencari benda-benda mistik seperti keris atau jimat, melainkan sebagai bentuk penghambaan dan pendekatan diri kepada Allah SWT. Kebiasaan ini telah menjadi rutinitas tahunan yang terus ia jaga.

 

"Cuma niat saya bukan cari keris, tapi jangan ditiru. Nanti malah harus utang ke orang untuk biayanya,"kata Gus Baha. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Kegiatan Gus Baha di bulan Muharram, selain khataman Qur'an dan mengaji tafsir Jalalain, ia juga mengaji hadits Shahih Muslim. Gus Baha mendorong umat IsIam secara umum menghiasi bulan muharram dengan hal baik dan ada unsur ilmunya. Sehingga otak sebagai pusat kontrol diri mendapatkan makanan dan membuat hidup lebih terarah.


Saran ini senada dengan hadits Nabi Muhammad untuk membuat majelis ilmu di bulan suci seperti Muharram. Majelis ilmu adalah bentuk memuliakan waktu yang dimuliakan Allah. Sebagai mana hadits riwayat Tirmidzi:

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

"Dunia itu terkutuk, dan segala isinya terkutuk, kecuali dzikir kepada Allah, dan apa yang mendukungnya, serta orang alim dan orang yang belajar"

 

"(Muharram) jangan hanya mencuci keris, otaknya juga dicuci, diberikan ilmu,"pinta Gus Baha. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Meskipun begitu, Gus Baha mengaku memiliki keris. Namun, ia tidak bisa berbagi bab keris karena beberapa alasan. Memiliki keris dengan berkeyakinan bahwa Allah maha berkuasa dan pemilik segalanya di bumi dan langit. Tidak ada sesuatu yang lebih hebat dari Allah. 
 


"Saya punya keris banyak. Kalau (bicara) minta boleh, kan minta, cuma tidak dikasih. Ini bahasa manteq, minta saja masak tidak boleh, dikabulkan atau tidak itu beda lagi,"tandasnya.

 

Dalam artikel NU Online Tata Cara Itikaf dan Keutamaannya di Bulan Ramadhan disebutkan oltikaf adalah berdiam diri di masjid disertai dengan niat i'tikaf. Tujuannya adalah semata beribadah kepada Allah. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Bentuk kegiatan i'tikaf bisa dilakukan dengan baca Al-Qur'an, dzikir, bermuhasabah, mengingat hari akhir, mendengarkan nasihat dan ilmu-ilmu agama, bergaul dengan orang-orang saleh dan cinta kepada-Nya, memutus segala hal yang dapat melupakan akhirat, dan sebagainya. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND