Tapal Kuda

KH Idris Hamid Pasuruan Sebut Kemerdekaan Indonesia Buah Doa Para Ulama

Ahad, 17 Agustus 2025 | 10:00 WIB

KH Idris Hamid Pasuruan Sebut Kemerdekaan Indonesia Buah Doa Para Ulama

KH Idris Hamid Pasuruan. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Idris Hamid menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari doa dan perjuangan para ulama.


“Tanggal 17 Agustus 1945 Masehi bertepatan dengan 09 Ramadhan 1367 Hijriyah. Itu bukti perjuangan ulama-ulama Indonesia yang memohon kepada Allah agar bangsa ini bisa merdeka," ujarnya saat mengisi Pengajian Kitab Riyadus Sholihin di Masjid KH Abdul Hamid, Pasuruan, Ahad (17/08/2025).


Menurutnya, peranan kemerdekaan Indonesia tidak luput dari peranan santri dan ulama, bahkan Rais Akbar PBNU Hadratusussyaikh KH Hasyim Asy’ari berfatwa mudah-mudahan siapa pun yang berjuang membela agama, kebenaran, dan negara dijamin mati syahid.


"Semua pondok pesantren sepi dikerahkan untuk berperang melawan Belanda pada waktu itu," terangnya.


Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah Pasuruan tersebut menjelaskan, doa para ulama memiliki keterkaitan erat dengan sejarah perjuangan bangsa, termasuk peristiwa heroik 10 November 1945. Bung Tomo sempat merencanakan serangan pada 09 Oktober, namun KH Hasyim Asy’ari menegaskan agar perlawanan dilakukan pada 10 November. Arahan itu terbukti membawa kemenangan besar rakyat Indonesia.


“Padahal setelah Perang Dunia II, Belanda, Inggris, dan sekutunya berniat menjajah kembali Indonesia dengan kekuatan darat, laut, dan udara. Tapi Allah tidak menghendaki. Justru Indonesia yang menang berkat doa para ulama dan perjuangan umat Islam,” jelasnya.


Pihaknya menyebut, kemenangan bangsa Indonesia tidak lepas dari peran ulama dan santri. Bahkan dengan senjata sederhana seperti bambu runcing, pejuang Indonesia mampu melawan persenjataan modern milik Belanda.


“Sejarah jangan sampai diputarbalikkan. Peran ulama dan santri sangat besar dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Karena itu santri jangan kecil hati, mereka sejak dulu menjadi bagian penting perjuangan bangsa,” pungkas Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah tersebut.