MA IPNU Siapkan Pra-Munas 2025, Fokus Bahas Akses dan Mutu Pendidikan Nasional
Kamis, 3 Juli 2025 | 09:00 WIB

Sekjen MA IPNU Prof Asrorun Niam Sholeh usai bertemu dengan Ketum PBNU Gus Yahya Staquf, pada Rabu (2/7/2025). (Foto: NU Online/Aji)
Surabaya, NU Online Jatim
Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (MA IPNU), Prof. M. Asrorun Ni’am Sholeh, menyatakan bahwa Pra-Musyawarah Nasional (Pra-Munas) MA IPNU 2025 akan membahas isu-isu strategis terkait pendidikan nasional. Fokus utama diskusi akan meliputi aksesibilitas pendidikan dan peningkatan kualitasnya, yang akan dikemas dalam bentuk dialog interaktif. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 10 Juli 2025, bertempat di Lantai 8 Gedung PBNU, dan akan dihadiri oleh jajaran pengurus MA IPNU.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Pernyataan tersebut disampaikan Prof. Ni’am usai bertemu Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, di Lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025).
“Yang pertama kita menyampaikan rencana kegiatan dialog tentang isu kegiatan nasional. Dialog terkait isu pendidikan dengan isu utama inklusi pendidikan untuk percepatan Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Ia menyampaikan bahwa dalam dialog interaktif itu akan menghadirkan para pakar di bidang pendidikan, di antaranya dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti), Kementerian Sosial (Kemensos), dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi X bidang Pendidikan, Olahraga, Sains, dan Teknologi.
“Yang akan memberikan keynote speech Ketua Tanfidziyah PBNU,” ucapnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Prof Ni’am menyampaikan bahwa pemilihan isu ini selaras dengan adanya Revisi Undang-Undang (RUU) Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Ia menegaskan bahwa pendidikan di Indonesia harus dapat diakses secara merata bagi seluruh rakyat Indonesia di setiap daerah.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Aksesibilitas pendidikan ini merata, jangan sampai ada suatu orang yang hakikatnya punya pendidikan tetapi tidak memperolehkannya,” tegas Prof Ni'am.
Ia menekankan bahwa pemerintah wajib memfasilitasi siswa dalam meningkatkan proses belajar mengajar selama di sekolah.
“Negara perlu hadir dan memfasilitasi kader-kader yang memiliki keunggulan. Keunggulan ini beragam tidak hanya satu bidang intelektual semata tetapi bisa jadi unggul di bidang olahraga, di bidang tarik suara, di bidang keagamaan, dan lain sebagainya,” ucap Prof Ni'am.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Prof Ni’am berharap melalui acara ini, para kader IPNU dan seluruh pelajar NU dapat turut mempercepat terwujudnya Indonesia Emas pada tahun 2045.
“Begitu pelajar NU bisa berpartisipasi, maka bisa jadi dia per tiga masalah selesai karena sebagaimana kita tahu kondisi demografi kita 270 juta jiwa, dari 240 juta itu mayoritasnya (warga) NU. Dengan demikian menyelesaikan problem pendidikan di generasi muda NU,” katanya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND