Surabaya, NU Online Jatim

Kurangnya literasi soal keuangan bagi para mahasiswa seringkali jadi kendala bagi mereka dalam mengatur dan mengendalikan keuangan mereka. Sumber keuangan yang tak jarang masih terbatas dari uang saku orang tua maupun beasiswa membuat mahasiswa terkadang tidak memiliki rasa kemandirian dalam mengelola keuangan.

Selain itu, godaan untuk belanja di luar kebutuhan, ketidakmampuan membedakan antara kebutuhan dan keinginan, hingga tekanan sosial untuk mengikuti gaya hidup tertentu menyebabkan pengeluaran jadi tidak terkendali.

Untuk mengatasi hal tersebut, pakar keuangan dan investasi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Niken Savitri Primasari memberikan tips dalam mengelola keuangan yang mudah, yakni sebagai berikut:

1. Membuat anggaran bulanan, dengan mencatat sumber pendapatan dan merencanakan pengeluaran sesuai dengan prioritas.
2. Membedakan antara kebutuhan dan keinginan, yaitu fokus pada pengeluaran untuk kebutuhan utama dan membatasi pengeluaran untuk keinginan yang tidak mendesak.
3. Menabung secara rutin, menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan atau dana darurat. Besaran nilainya bisa disesuaikan dengan pendapatan dan pengeluaran.
4. Mencatat pengeluaran harian, setiap detail pengeluaran yang dilakukan dalam satu hari. Sehingga mahasiswa dapat memantau dan mengevaluasi pola pengeluaran mereka.
5. Menggunakan fasilitas diskon atau promo, banyak toko yang memberikan potongan harga, hal ini bisa dimanfaatkan dalam membeli kebutuhan primer mahasiswa tanpa mengorbankan kualitas.
6. Hindari hutang yang tidak perlu, hindari keinginan untuk berhutang karena bisa menyebabkan kebiasaan yang berdampak pada kesehatan finansial.
7. Mencari penghasilan tambahan, bisa dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki atau hobi untuk menghasilkan uang, tanpa harus mengganggu akademis.

Dengan menerapkan tips di atas, mahasiswa dapat mengelola keuangan dengan lebih efektif dan mencapai kestabilan finansial.