Mahasiswa KKN Unugiri Dorong Digitalisasi Koperasi Desa Lewat Aplikasi Kodecapit
Kamis, 14 Agustus 2025 | 18:00 WIB

Peluncuran aplikasi Kodecapit oleh mahasiswa KKN Unugiri di Desa Cantel, Pitu, Ngawi, Rabu (13/08/2025). (Foto: NOJ/ Istimewa)
A Habiburrahman
Kontributor
Ngawi, NU Online Jatim
Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) 45 menggelar sosialisasi dan peluncuran aplikasi digital ‘Kodecapit’, Rabu (13/08/2025). Hal ini untuk mendorong modernisasi Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Cantel, Pitu, Ngawi.
Kegiatan ini mengusung tema “Sinergi Menuju Koperasi Modern: Strategi Penguatan Koperasi”. Hadir dalam acara itu, perwakilan Dinas Koperasi Ngawi, Forkopimka, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pengawas, dan pengurus KDMP setempat.
M Rofi’i, salah satu mahasiswa KKN Unugiri sekaligus pembuat aplikasi Kodecapit, mengatakan aplikasi ini lahir dari hasil diskusi lapangan dan pemetaan kebutuhan koperasi di desa.
“Kami melihat salah satu tantangan terbesar koperasi di tingkat desa adalah pendataan manual yang memakan waktu dan rawan keliru. Dan melalui aplikasi ini, pengurus bisa mengelola data secara rapi sekaligus meningkatkan profesionalisme koperasi,” ujarnya, Kamis (14/08/2025).
Ia menjelaskan, aplikasi Kodecapit dirancang untuk memudahkan pengurus koperasi dalam melakukan tabulasi data, merekap jumlah anggota, hingga membuat kartu tanda anggota, yang bisa diunduh atau dicetak.
“Aplikasi Kodecapit ini sebagai solusi pendataan anggota koperasi yang lebih cepat, akurat, dan terintegrasi,” tegas Rofi’i.
Dirinya menekankan bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak di era persaingan ekonomi yang semakin terbuka.
“Jika koperasi ingin bersaing dan dipercaya anggota, manajemennya harus transparan dan mudah diakses. Kodecapit membantu mewujudkan itu,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi Kabupaten Ngawi, Mujiati, menilai bahwa inisiatif mahasiswa Unugiri ini sebagai langkah penting untuk mendorong transformasi koperasi desa menuju pengelolaan modern.
Ia mengakui bahwa masih ada sejumlah tantangan dalam pengelolaan koperasi desa, salah satunya masih menunggu regulasi teknis terbaru dari pemerintah pusat. Namun, menurutnya, langkah awal seperti ini sangat menentukan arah kemajuan koperasi.
“Jangan menunggu semuanya sempurna baru bergerak. Justru dari upaya kecil seperti ini kita bisa belajar dan membuktikan bahwa koperasi mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman,” tegasnya.
Pihaknya berharap aplikasi Kodecapit dapat diadopsi oleh koperasi lain di wilayah Ngawi, sehingga proses pendataan dan pelayanan anggota menjadi lebih efektif serta koperasi desa bisa tertib administrasi.
“Kalau semua koperasi desa bisa tertib administrasi dan memanfaatkan teknologi, saya yakin kontribusinya bagi perekonomian lokal akan jauh lebih besar,” pungkasnya.
Sebagai informasi, aplikasi Kodecapit tersebut dapat diakses melalui laman https://kodecapit.or.id.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan dengan Hikmah Pahlawan
2
D Zawawi Imron Ceritakan Proses Kreatifnya Menulis Puisi atau Syair
3
Jurnalis Aktif di Palestina Tewas Diserang Israel, Ini Pesan Terakhirnya
4
Presiden Peru Kunjungi Indonesia, Tegaskan Dukungan Bersama untuk Palestina
5
Spesial HUT ke-80 RI, Trans Jatim Beri Layanan Transportasi Gratis 2 Hari
6
Sarbumusi Komitmen Perkuat Basis Strategis di Sektor Pelabuhan
Terkini
Lihat Semua