• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Ikhtiar NU Pragaan Jaga Sumenep Bertahan di Zona Hijau

Ikhtiar NU Pragaan Jaga Sumenep Bertahan di Zona Hijau
Suasana Posko Satgas Covid-19 MWCNU Pragaan. (Foto: NOJ/Firdausi)
Suasana Posko Satgas Covid-19 MWCNU Pragaan. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Covid-19 yang menyebar di Indonesia khususnya di Jawa Timur tidak hanya menimbulkan kepanikan, tetapi bertambahnya pasien yang positif terjangkit virus. 

 

Pemerintah Provinsi Jawa Timur lewat laman resminya menjelaskan bahwa terhitung Ahad (12/4) menyebutkan terdapat 13.342 orang dalam pemantauan (ODP). Demikian pula ada 1.333 pasien dalam pengawasan (PDP), 256 orang dinyatakan positif terjangkit Covid-19, 63 orang dinyatakan sembuh, dan 22 dinyatakan meninggal dunia.

 

Berangkat dari inilah, Satgas Covid-19 NU Sumenep selalu istikamah mempertahankan kawasan sebagai zona hijau di Madura. Salah satu andalannya adalah keberadaan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan.

 

“Tercatat mulai hari pertama hingga sekarang kami melakukan aksi nyata,” kata KH A Junaidi Mu'arif, Ahad (12/4). 

 

Ketua MWCNU Pragaan tersebut m,enjelaskan bahwa yang dilakukan mulai dari penjagaan di pintu gerbang perbatasan, sterilisasi di setiap desa, sosialisasi pengetahuan Covid-19, penyemprotan disinfekta.

 

“Kami juga melakukan pengukuran suhu tubuh, pendataan para perantau yang pulang ke kampung halaman, hingga pengisolasian, yang semuanya dilakukan secara masif dan serentak di setiap desa,” jelasnya.

 

Bahkan Satgas Covid-19 MWCNU Pragaan bersama dinas kesehatan, polisi, TNI, serta aparatur kecamatan mendirikan Posko Pencegahan Covid-19 di Desa Sentol Laok. 

 

“Hal tersebut guna mempermudah akses informasi, pelayanan medis, dan pendataan para perantau,” ungkapnya.

 

Dari pagi hingga larut malam, Satgas Covid-19 MWCNU Pragaan beserta badan otonom seperti Barisan Ansor Serbaguna atau Banser dan Corps Brigade Pembangunan atau CBP di bawah komando Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).

 

“Mereka istikamah membantu tim medis dan aparat keamanan sebagai upaya memutus mata rantai Covid-19 yang mana sampai detik ini Indonesia masih dilanda musim penghujan,” urainya. 

 

Berdasarkan hasil penelitian, musim penghujan bisa mempermudah penularan SARS-COV-2 pada manusia. Karena virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, China penularannya sangat masif pada musim yang sama yakni dingin.

 

KH A Junaidi Mu'arif mengutarakan bahwa keikutsertaan seluruh lembaga, lebih-lebih Banom seperti Banser dan CBP selalu membantu Satgas Covid-19 yang dibentuk oleh Pemeritah Kabupaten Sumenep sebagai salah satu bagian dari ikhtiar yang pernah dilakukan ulama terdahulu.

 

"Semua tim Satgas Covid-19 MWCNU Pragaan yang berjaga di sini terjadwal rapi,” katanya.

 

Kiai Hambali Makhtum selaku Sekretaris MWCNU Pragaan menegaskan bahwa kiprah ulama di Pragaan untuk memerangi Covid-19 yakni dengan melayangkan surat instruksi. Pada saat yang sama memerintahkan kepada seluruh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) se-Kecamatan Pragaan untuk membantu pemerintah daerah Kabupaten Sumenep dan melakukan istighasah di rumah masing-masing.

 

"Selain membentuk tim Satgas Covid-19, pengurus juga mengedarkan surat instruksi,” tegasnya.

 

Surat dimaksud dengan nomor: 018/MWC/A.II/L.37.12/III/2020 tentang upaya mendorong semua pihak untuk bersama melawan pademi Covid-19.

 

Kontributor: Firdausi
Editor: Syaifullah
 


Editor:

Madura Terbaru