• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

Konferancab, Ansor Pragaan Sumenep Pertahankan Spirit Perjuangan Pendahulu

Konferancab, Ansor Pragaan Sumenep Pertahankan Spirit Perjuangan Pendahulu
Konferancab PAC GP Ansor Pragaan, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
Konferancab PAC GP Ansor Pragaan, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim 

Pesta dua tahunan menjadi pertanda bahwa periode lama akan diganti oleh periode baru yang akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan para pendahulunya. Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep tidak sekadar rutinitas tahunan. 

 

Yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa konsolidasi kepengurusan Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Ranting (PR) berjalan baik. Hal ini mengingat kinerja peserta konferensi memiliki spirit perjuangan tak kenal lelah.

 

Penegasan ini disampaikan oleh KH Ahmad Junaidi Mu'arif saat memberikan pengarahan di acara Konferancab PAC GP Ansor Pragaan yang dipusatkan di balai desa Aeng Panas, Ahad (12/7).

 

Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul (MWCNU) Pragaan tersebut mengingatkan sejarah lahirnya Ansor di Indonesia yang digagas oleh ulama NU dengan membentuk wadah kepemudaan yakni Syubbanul Wathan.

 

"Para ulama memanfaatkan wadah ini untuk menggembleng pemuda untuk menciptakan rasa cinta kepada tanah air dan Islam Ahlusunnah wal Jamaah," katanya. 

 

Dirinya bersyukur GP Ansor Pragaan menjadi organisasi kemasyarakatan yang memiliki watak kerakyatan, kebangsaan, dan keislaman yang tersebar di pelosok desa. "Pesan terakhir yang disampaikan oleh Moh Qudsi harus dilanjutkan karena ada beberapa pimpinan ranting yang belum terwujud sampai hari ini," ungkapnya. 

 

Tak sampai di situ, Kiai Junaidi mengatakan bahwa ini amanah kepada ketua terpilih. Karena suatu organisasi dinyatakan baik jika rantingnya kondusif dan padat dengan beragam program keagamaan serta kemasyarakatan. 

 

Tenaga pendidik Pondok Pesantren Al-Ihsan Jaddung tersebut mengutarakan sebenarnya bimbingan dan arahan yang selama ini diberikan merupakan motivasi agar Ansor dilihat bermanfaat oleh masyarakat.

"Ingat konferensi suatu evaluasi atau penilaian di mana program yang baik dan terlaksana dipertahankan dan disempurnakan. Sedangkan program yang tidak terlaksana wajib dilaksanakan dengan planing yang matang," harapnya. 

 

Moh Qudsi menyampaikan pesan terakhirnya bahwa program bulanan Majelis Dzikir Rijalul Ansor (MDSRA) wajib ditingkatkan kembali di setiap ranting. Karena hal tersebut sebagai bagian dari mensyiarkan ajaran Aswaja kepada masyarakat pedesaan. 

 

Ketua PAC GP Ansor Pragaan tersebut meminta kepada ketua terpilih untuk menarik kepengurusan ranting untuk menjadi pengurus di PAC.  "Mengapa demikian? Agar kepengurusan ranting berusaha untuk mencari kader penerusnya yang bisa melanjutkan estafetnya di ranting," harapnya.

 

Selanjutnya, ia mengucapkan terima kasih kepada Koramil dan Kapolsek Pragaan yang senantiasa bersinergi dengan Ansor dan memberikan arahan untuk mencegah masuknya paham radikal serta Narkoba.

 

"Kami berharap kepengurusan yang baru untuk selalu bersinergi dengan aparat keamanan negara serta menjalin kerja sama dengan seluruh kepala desa se-Kecamatan Pragaan demi mengenalkan Ansor kepada masyarakat," imbuhnya. 

 

Alumni Pondok Pesantren Al-Ihsan Jaddung tersebut menegaskan kepada peserta konferensi bahwa ketua terpilih adalah pimpinan tertinggi di tingkat PAC.

 

"Kepala Badan Anti Nakoba atau Baanar, ketua MDSRA, dan Satkoryon Barisan Ansor Serbaguna yakni Banser harus tunduk kepada ketua terpilih. Tujuannya untuk merapatkan barisan dan menyatukan visi dan misi organisasi,” tegasnya. 

 

Senada juga disampaikan Nawawi selaku ketua panitia berharap ketua terpilih bisa menjadikan kepengurusan PAC lebih baik dari sebelumnya. 

 

Tak kalah juga Muhammad Ramli berharap ketua terpilih bisa mengemban amanah dan mampu menjalankan tugasnya dengan bijaksana. "Selamat dan sukses Konferancab PAC GP Ansor Pragaan," ujar Kepala Desa Aeng Panas ini saat memberikan sambutan. 

 

Harapan Ansor Sumenep
Kiai Abd Wasid menjelaskan bahwa Konferancab merupakan permusyawaratan tertinggi di tingkat kecamatan. Sekretaris PC GP Ansor Sumenep tersebut berharap menjadikannya sebagai wahana konsolidasi seluruh pengurus PR Ansor dan para kader se-Kecamatan Pragaan. 

 

“Kami berharap forum ini mampu melahirkan rumusan program kerja dan struktur organisasi yang betul-betul mampu menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat. Baiknya persoalan kepemudaan dan keumatan,” katanya.

 

Disampaikannya bahwa setiap hadir ke acara konferensi, Ansor Sumenep menyikapinya serius dengan mengadakan rapat pimpinan. “Hasilnya adalah pembahasan draf komisi-komisi harus dilaksanakan lewat Pra-Konferancab. Dan alhamdulilah Pragaan melaksanakannya, sehingga acara ini tidak terkesan pemilihan ketua saja,” katanya.

 

Dirinya berharap rumusan sidang komisi bisa memprioritaskan program kerja yang lebih baik dan bisa mencari kader Ansor yang mampu mengemban amanah 2 tahun ke depan. 

 

"Kami akui kader Ansor di Pragaan mampu mewarnai kegiatan NU dan kemasyarakatan serta kepemerintahan. Hal ini sama dengan acungan jempol yang diberikan KH A. Panji Taufiq kepada pengurus MWCNU Pragaan yang dijadikan MWCNU percontohan se-Kabupaten Sumenep," katanya disambut gemuruh tepuk tangan.

 

Kiai muda tersebut menginstruksikan kepada seluruh kader Ansor untuk bermakmum secara penuh kepada kepengurusan MWCNU. Selain itu meminta kepada kepengurusan terpilih untuk menjaga kolektifitas tim demi meningkatkan program yang telah dirumuskan dalam sidang komisi. 

 

"Kepengurusan PAC tidak akan berarti apa-apa jika tidak memiliki pimpinan ranting. Lebih-lebih rantingnya tidak menjalankan program bulanan yakni MDSRA," harapnya. 

 

Dirinya menegaskan yang kedua kalinya bahwa inti gerakan Ansor berada di tingkat pimpnan ranting yang benar-benar menanamkan ajaran Aswaja kepada masyarakat pedesaan. 

 

"Saya sangat bangga ketika hadir ke kegiatan MDSRA yang diselenggarakan oleh ranting. Oleh karenanya, kami tunggu undangannya seperti halnya dilakukan oleh ranting Gapura, Batu Putih, Dungkek, dan sahabat Qudsi di periode lalu. Jika berlanjut di pengurusan selanjutnya, maka akan berbanding lurus dengan kebesaran MWCNU,” tegasnya. 

 

Sebelum pemilihan ketua, dirinya menyitir sila ke-4 yang mana permusyawaratan dan kemufakatan dalam pemilihan ketua wajib direalisasikan. 

 

"Memilih ketua tidak usah ramai. Tapi pilihlah yang paling layak dari seluruh kader yang ada di tingkat ranting atau PAC. Jika memang dilakukan secara aklamasi, maka tidak membuat sakit hati dan mewariskan konflik sesama kader," ungkapnya. 

 

Di akhir acara, Sekretaris PC GP Ansor Sumenep membuka secara resmi Konferancab dan ditutup doa yang dipimpin Kiai Hambali Makhtum selaku Sekretaris MWCNU Pragaan. 

 

 

Kontributor: Firdausi
 


Editor:

Madura Terbaru