• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Madura

Pesantren Annuqayah Gelar Istighotsah Semangati Kemandirian NU

Pesantren Annuqayah Gelar Istighotsah Semangati Kemandirian NU
Istigotsah yang digelar Pesantren Annuqayah Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
Istigotsah yang digelar Pesantren Annuqayah Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Cara yang paling sakral dalam memperingati hari lahir ke-97 Nahdlatul Ulam yakni dengan mengadakan haul muassis dan istighotsah akbar. Seperti dilakukan Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Latee Kecamatan Guluk-guluk, Sumenep yang merupakan cikal-cikal bakal berkibarnya NU di Sumenep, Rabu (11/3).

 

Pada kegiatan tahun ini melibatkan seluruh santri dan ratusan undangan, meliputi masyaikh ma'had, pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Guluk-guluk, dewan guru madrasah formal dan diniyah, serta masyarakat sekitar.

 

Istighotsah dibuka dengan pembacaan tahlil dipimpin oleh KH M Syafi’ie Anshari, kemudian sambutan pengasuh oleh Kiai Hazmi Basyir, mewakili KH Abd. A’la Basyir.

 

"Acara ini merupakan rutinitas tahunan, bedanya kali ini adalah permohonan doa restu atas terpilihnya Kiai M Ainul Yaqin Basyir sebagi Rais dan KH Md Widadi Rohim sebagai ketua MWCNU Guluk-guluk masa khidmah 2020 hingga 2025," kata Kiai Hazmi.

 

Dewan pengasuh Pesantren Annuqayah Daerah Latee menceritakan kisah masa lampau bahwa orang PKI lebih takut pada NU dibandingkan tentara.

 

“Karena jika berpapasan dengan tentara cukup lari dan sembunyi sudah selamat. Tapi lari dari warga NU, meskipun sembunyi cukup dijampi-jampi, PKI langsung terpental,” ungkapnya.

 

Disampaikannya bahwa sejak dulu hingga kini NU berkontribusi besar memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

 

“Seperti halnya almarhum KH Abdullah Sajjad bin Muhammad Syarqawi wafat di tangan Belanda dalam keadaan bersujud,” jelasnya.

 

Istigasah dipimpin oleh KH Nailurridla, salah satu Mustasyar MWCNU Guluk-guluk, kemudian dipungkasi dengan pembacaan doa yang juga dipimpin Kiai Asy’ari.

 

Laporan koordinator tim pelaksana, dana yang digunakan peringatan Harlah ke-97 NU ini merupakan himpunan dari i’anah bulanan PKPNU Annuqayah Latee, donasi alumni, koin peduli umat Annuqayah Latee, sedekah keluarga dalem, serta keuangan Pondok Pesantren Annuqayah Latee sendiri.

 

Hal ini selaras dengan tema yang diusung PBNU untuk harlah ke-97, yaitu Kemandirian NU untuk Kemaslahatan Umat.

 

 

Kontributor: Firdausi

Editor: Syaifullah


Editor:

Madura Terbaru