• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Madura

PMII Guluk-Guluk Prihatin Oligarki Marak di Sumenep

PMII Guluk-Guluk Prihatin Oligarki Marak di Sumenep
Diskusi yang digelar Komisariat PMII Guluk-Guluk, Sumenep menyikapi oligarki yang kian marak. (Foto: NOJ/panitia)
Diskusi yang digelar Komisariat PMII Guluk-Guluk, Sumenep menyikapi oligarki yang kian marak. (Foto: NOJ/panitia)

Sumenep, NU Online Jatim
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII Guluk-Guluk, Sumenep turut prihatin atas sejumlah aturan yang hanya menguntungkan kalangan pemodal. Praktik ini mendorong transaksi kepentingan antara perusahaan, birokrat dan politisi sehingga melahirkan konglomerasi.    

 

“Hari ini Indonesia tengah dihadapkan dengan demokrasi semu yang dikuasai oleh oligarki sebagai hasil democratic regression,” kata Mohammad Faiq, Kamis (9/1).    

 

Akibat dari hal tersebut maka tidak heran apabila problem kerakyatan tidak menemukan titik terang dalam artian kepentingan rakyat tergadaikan dan termasuk dinamika perampasan ruang hidup rakyat.    

 

Terhadap keadaan ini, yang disayangkan adalah sikap kalangan akademisi termasuk aktivis dengan tidak melibatkan diri.    

 

“Malah tidak sedikit yang menjadi alat pemuas pemodal yang penuh ambisi,” ungkap Ketua Komisariat PMII Guluk-Guluk tersebut.    

 

Kendati demikian, keberadaan santri menjadi harapan karena dibekali pemahaman agama yang matang.    

 

“Para santrilah yang akan menjadi obor dengan menyuarakan perlawanan, sampai kemenangan akan tercapai dengan semangat kesantrian,” urainya.    

 

Oleh sebab itu, PMII Guluk-Guluk yang merupakan para santri mengajak semua kalangan melawan virus oligarki yang selama ini telah melanggengkan penindasan melalui skandal kebijakan bersama elite pemerintahan.   

 

“Karenanya kami dari santri menyerukan kepada kalangan akademisi dan aktivis untuk melakukan pendampingan dan tidak abay atas nasib yang dialami masyarakat,” ajaknya. Pada saat yang sama mengutuk keras kalangan yang ambisi terhadap kekuasaan dan rakus menumpuk kekayaan, lanjutnya.   

 

Dalam pandangannya, oligarki sebagai penyakit sosial tidak sesuai dengan identitas kesantrian yang selama ini hadir sebagai solusi dari tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.    

 

“Maka santri PMII akan selalu siap berada di garda terdepan membungkam hegemoni kapital sebagaimana disuarakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU,” tegasnya.

 

Editor: Syaifullah
 


Editor:

Madura Terbaru