Surabaya, NU Online Jatim
Zoehelmy Husen dari Manajer Pencairan dan Pelaporan Kemaslahatan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) atau Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah 2023 menyebutkan, dua hari sebelum keberangkatan jamaah haji ke Arafah untuk persiapan puncak haji, seluruh jamaah haji sudah tiba 100 persen di Makkah tadi malam. Penegasan itu disampaikan saat live instagram BPKH RI dengan NU Online Jatim, Sabtu (24/06/2023).
“Mereka sudah melaksanakan umrah wajib dini hari tadi. Menjelang puncak haji, para jamaah diimbau untuk memaksimalkan istirahat dalam menyiapkan stamina dan kondisi tubuh untuk puncak haji nanti keberangkatan di Arafah 8 Dzulhijjah 2 hari lagi,” ujarnya.
Menurutnya, layanan bus shalawat yang biasa standby 24 jam sejak kemarin sudah menghentikan layanan sementara, karena seluruh bus dipersiapkan untuk pengangkutan jamaah haji ke Arafah.
Dijelaskan, hingga saat ini tidak adanya layanan bus shalawat, sehingga transportasi ke masjidil haram sangat terbatas dan sangat sulit. Pemerintah Arab Saudi melakukan penyekatan di jalan karena untuk membatasi kepadatan lalu lintas di sekitar masjidil haram.
Sehingga, lanjutnya, para jamaah haji hanya beribadah di mushala hotel maupun di sekitar masjid hotel. Ada sebagian yang ingin ke masjidil haram bisa di tempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan taksi.
“Namun semua itu tidak disarankan karena menghindari tersesat di jalan, karena memang tidak ada aktivitas di luar,” jelasnya.
Dirinya mengaku, saat ini bincang layanan jamaah haji lansia merupakan inovasi dari Kementerian Agama dan PPIH Arab Saudi karena memang sebelumnya belum menjadi satu bincang layanan sendiri. Jamaah haji Indonesia ada sekitar 67 ribu jamaah atau 29,25 persen lansia berusia di atas 65 tahun.
“Kita perlu menyiapkan layanan lansia yang terintegrasi dengan seluruh layanan seperti transportasi. Di hotel juga tersedia layanan makanan seperti bubur dan jus buah bagi jamaah lansia yang memerlukan,” tegasnya.
Beberapa tips Kesehatan resmi dari pusat kesehatan haji Kementerian Kesehatan ada tujuh agar kondisi fisiknya prima dalam melaksanakan puncak haji.
Pertama, kurangi aktivitas fisik berlebihan, jamaah haji diimbau tidak melaksanakan aktivitas tambahan seperti ziarah, city tour maupun ibadah sunnah lainnya.
Kedua, waspada terhadap cuaca panas. Cuaca di kota Makkah bisa mencapai 45-47 derajat terutama bagi yang biasa tinggal di Asia Tenggara. Bisa dihindari dengan memperbanyak minum air putih dan oralit.
Ketiga, para jamaah diminta agar menjaga pola makan dan asupan nutrisi, karena dibutuhkan banyak kalori untuk aktivitas fisik ketika berada di Mudzdalifah, Arafah dan Mina. Keempat, gunakan alat pelindung diri jika keluar dari hotel seperti payung, pelembab kulit, kacamata hitam dan sebagainya.
Kelima, bagi yang mengkonsumsi obat rutin dapat dikonsumsi secara teratur. Keenam, manajemen stress, para jamaah perlu menyiapkan mental dan psikis terutama bersabar terhadap kondisi yang tidak ideal dan serba darurat.
Ketujuh, para jamaah diimbau agar patuh terhadap seluruh kebijakan dan juga imbauan dari PPIH agar sampai puncak berjalan dengan lancar.
“Dan jangan lupa semua identitasnya harus dibawa seperti kartu dan gelang identitas untuk mengantisipasi tersesat dari jamaah lain,” pungkasnya.
