Di Masa Pandemi Berikut Ngaji Rutin Virtual YPPP An-Nuriyah Surabaya
Sabtu, 26 September 2020 | 12:30 WIB
Moch Rofi'i Boenawi
Penulis
Surabaya, NU Online Jatim
Pandemi Covid-19 mengakibatkan larangan berkumpulnya massa dengan jumlah banyak. Dampaknya di bidang pendidikan berbagai sekolah dan perguruan tinggi melaksanakan sekolah atau perkuliahan secara daring, begitu juga sebagian pondok pesantren memulangkan santrinya.
Disamping itu, teknologi hadir memberikan segudang kemudahan kepada manusia masa kini. Larangan perkumpulan massa di saat pandemic Covid-19 pun tidak menjadi masalah karena adanya teknologi. Hal inilah yang dimanfaatkan Yayasan Pondok Pesantren Putri (YPPP) An-Nuriyah Surabaya, salah satu pondok pesantren mahasiswa putri di daerah wonocolo yang diasuh oleh Nyai Hj Ainur Rohmah.
YPPP An-Nuriyah Surabaya memanfaatkan teknologi utnuk menggelar ngaji online virtual untuk mahasantrinya. Ngaji rutin virtual dilakukan mengingat Kota Surabaya pada saat itu masih zona merah sehingga tidak memungkinkan untuk mahasantri YPPP An-Nuriyah kembali ke pondok. Akhirnya untuk menjaga keistiqomahan ini, muncul sebuah terobosan yaitu ngaji rutin virtual.
“Antusiasme dan respon para mahasantri sangat tinggi untuk mengikuti ngaji rutin virtual ini, karena mereka juga rindu dengan aktivitas ngaji di pondok” kata Gus Alaika Muhammad kepada NU Online Jatim (25/09).
Salah satu pengampu ngaji rutin virtual ini menjelaskan bahwa ada tiga kitab yang dikaji yaitu Noshoihul Ibad setiap hari Rabu jam 19.30, risalah Ahlussunnah Waljamaah setiap hari Kamis jam 19.30, dan lubabul hadist setiap hari Ahad jam 19.30. Pengampu ngaji rutin virtual ini tidak seperti sebelum pandemic yang mendatangkan ustdaz/ustadzah dari luar melainkan saat ini hanya diampu oleh keluarga ndalem dan salah satu pengurus pondok.
Disampaikan Gus Alaika bahwa tidak ada kendala yang berarti terkait pelaksanaan ngaji virtual online ini, hanya beberapa mahasantri yang berada di luar pulau kesulitan menyesuaikan jam dengan di Surabaya dan beberapa kitab nashoihul ibad milik mahasantri yang tertinggal di pondok.
“Tapi ndak masalah, pokoknya mereka bisa ngaji bisa tholabul ‘ilmi. Untuk urusan kendala memang kita masih terus memperbaiki dengan diskusi sama mbak-mbak bagaimana enaknya,” ungkapnya.
Dirinya juga berharap bahwa kegiatan ngaji rutin virtual ini bisa berjalan dengan baik dan meningkatkan keistiqomahan para mahasantri untuk tetap mengaji walaupun berada di rumah.
Kontributor; Risma Savhira
Editor; Rofi'i Boenawi
Terpopuler
1
Sound Horeg Diharamkan, Ini Penjelasannya
2
Di Balik Klaim NU: Membedakan Antara Cinta dan Catut
3
Pondok Besuk Pasuruan: Sound Horeg Hukumnya Haram
4
Sejumlah Peristiwa Penting Kenabian dan Kosmologis di Bulan Muharram
5
Holiday Pesantren Darun Nun, Tempat Liburan Edukatif yang Menyenangkan bagi Santri Cilik
6
Pendaftaran Beasiswa LPDP Batch 2 Tahun 2025 Resmi Dibuka, Berikut Ketentuannya
Terkini
Lihat Semua