Sidoarjo, NU Online Jatim
Usai liburan, ribuan santri Pesantren Manba’ul Hikam (Mahika) Putat, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo akan kembali ke lingkungan pesantren untuk memulai lagi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Menyambut kedatangan ribuan santri tersebut, pihak pesantren menerapkan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat. Sekaligus telah mempersiapkan sedemikan rupa guna menghindari kerumunan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Serta untuk memastikan para santri yang kembali benar-benar bebas Covid-19.
“Santri Mahika Putat saat ini berjumlah 1.310 orang. Untuk menghindari kerumunan, kedatangannya kami atur secara bergiliran sesuai jadwal. Yakni selama tiga hari dimulai Rabu (07/07/2021) untuk santri baru. Selanjutnya hari Kamis untuk santri putra, dan terakhir hari Jum’at untuk santri putri,” kata Bachron Nafi’, koordinator bidang kesehatan Pesantren Mahika kepada NU Online Jatim, Kamis (08/07/2021).
Lebih lanjut, Gus Bachron menuturkan, selain wajib mematuhi Prokes secara ketat, santri yang kembali ke pesantren juga diwajibkan mengikuti rapid test antigen secara mandiri di tempat yang telah disediakan dan dipusatkan di gedung sekolah madrasah milik pesantren.
“Tim medis yang bertugas terdiri dari dokter, bidan, dan tenaga kesehatan yang berasal dari Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Mahika dibantu oleh beberapa Tenaga kesehatan (Nakes). Bagi santri yang dinyatakan positif maka mendapatkan kompensasi untuk istirahat di rumah selama 14 hari,” tutur pengurus Jam'iyyatul Qurra' Wal Huffazh (JQH) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Tanggulangin tersebut.
Ditegaskannya, penerapan Prokes secara ketat bertujuan untuk memastikan bahwa santri yang kembali ke pesantren benar-benar sehat atau bebas dari Covid-19. Serta siap mengikuti kegiatan di pesantren. “Semoga santri-santri dan seluruh keluarga besar Pesantren Mahika diberikan sehat semuanya. Sabar dalam mengemban amanah dan istiqamah,” tegasnya.
Terkait program vaksinasi untuk santri, Gus Bachron mengemukakan, beberapa waktu lalu Pesantren Mahika pernah sukses melaksanakannya. Vaksinasi itu untuk pengasuh dan dewan guru dalam rangka mendukung program vaksinasi yang dicanangkan oleh pemerintah.
“Insyaallah ada rencana (vaksinasi untuk santri). Kebetulan kita Poskestren Mahika sudah bekerja sama dengan dinas terkait seperti Puskesmas Tanggulangin dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo,” tandasnya.
Dalam pantauan NU Online Jatim, proses kedatangan para santri di Pesantren yang didirikan oleh almaghfurlah KH M Khozin Manshur tersebut berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Wali santri hanya diperbolehkan mengantar sampai di depan pesantren saja.
Editor: Romza