Ketua NU Bawean: Harlah Sarana Evaluasi Perjalanan Organisasi
Kamis, 4 Maret 2021 | 18:00 WIB
Syaifullah
Kontributor
Gresik, NU Online Jatim
Peringatan hari lahir ke-98 Nahdlatul Ulama yang digelar serentak di berbagai lokasi hendaknya tidak berhenti pada seremonial dan perayaan. Yang paling mendesak adalah bagaimana momentum tersebut dijadikan sarana untuk melakukan penilaian atas perjalanan organisasi.
Pandangan tersebut disampaikan Kiai Muhammad Fauzi Raud pada acara peringatan hari lahir ke-98 NU yang dikemas dalam kegiatan Isra’ Mi’raj. Kegiatan dipusatkan di kawasan Kuduk-kuduk Patarselamat, Sangkapura, Bawean, Gresik, Rabu (03/03/2021).
Kegiatan demikian meriah karena dihadiri tidak semata masyarakat setempat, juga Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU). Juga Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU), serta badan otonom yang ada di bawah naungan NU.
“Momentum Harlah ini kita jadikan evaluasi diri organisasi untuk lebik baik,” kata Ketua PCNU Bawean tersebut.
Dijelaskannya bahwa peringatan hari lahir dapat dijadikan evaluasi diri terhadap perkembangan organisasi. Juga yang tidak kalah penting yakni NU sebagai jamiyah diniyah untuk terus menjaga akidah dari rongrongan aliran seperti Wahabi dan sejenisnya.
Pada kesempatan tersebut dirinya menyinggung program Kartanu sebagai program nasional yang harus dimliki Nahdliyin.
“Saya mengajak mengajak kepada seluruh warga dan pengurus untuk ikut mensukseskan Kartanu, karena menjadi tolok ukur seberapa pentingkah kita berorganisasi terutama menjadi pengikut para kiai yang ada di naungan NU,” jelasnya.
Di acara ini juga digelar peluncuran Kartanu yang nantinya diserahkan Tim Kartanu PCNU Bawean kepada PRNU Patarselamat.
“Ini merupakan pertama kali setelah hampir dua bulan terakhir, tim bekerja maksimal untuk mensukseskan Kartanu ini,” katanya.
Di tempat terpisah, Afandi menjelaskan bahwa kegiatan peringatan hari lahir sudah sering dilaksanakan di beberapa tempat. “Karena momentum hari lahir ini bersamaan dengan peringatan Isra' Mi'raj,” katanya.
Sudah menjadi kewajiban bagi warga NU dalam momentum Harlah dbarengkan dengan kegiatan lain. “Apalagi di bulan Rajab ini ada dua peristiwa besar salah satunya adalah lahirnya jam'iyah diniyah yakni NU,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Sound Horeg Diharamkan, Ini Penjelasannya
2
Di Balik Klaim NU: Membedakan Antara Cinta dan Catut
3
Pondok Besuk Pasuruan: Sound Horeg Hukumnya Haram
4
Sejumlah Peristiwa Penting Kenabian dan Kosmologis di Bulan Muharram
5
Holiday Pesantren Darun Nun, Tempat Liburan Edukatif yang Menyenangkan bagi Santri Cilik
6
Pendaftaran Beasiswa LPDP Batch 2 Tahun 2025 Resmi Dibuka, Berikut Ketentuannya
Terkini
Lihat Semua