• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Kiprah Tokoh Ranting NU Kebonsari, Sidoarjo dalam Sukses Menyabet PWNU Award

Kiprah Tokoh Ranting NU Kebonsari, Sidoarjo dalam Sukses Menyabet PWNU Award
H Nur Salim selaku Ketua NU Care Lazisnu Candi memberikan pengarahan kepada para relawan dalam kegiatan NU Peduli Covid-19 (Foto: NOJ/istimewa)
H Nur Salim selaku Ketua NU Care Lazisnu Candi memberikan pengarahan kepada para relawan dalam kegiatan NU Peduli Covid-19 (Foto: NOJ/istimewa)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Ranting Kebonsari dibawah naungan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Candi, Sidoarjo memperoleh penghargaan ranting terbaik dalam ajang Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Award 2019. Salah satu aspek yang patut menjadi percontohan adalah tingkat kemandirian nahdliyyin yang banyak menjadi inspirasi beberapa ranting NU yang lain.

 

Salah satu tokoh masyarakat yang mengawal kesuksesan tersebut adalah H Nur Salim, Ketua NU Care-Lembaga Amil, Zakat, Infaq, Shadaqah (LAZISNU) Candi, Sidoarjo.

 

Ketika ditanya kiat sukses dalam agenda bergengsi tersebut, dia menceritakan strategi berupa pengumpulan data kegiatan di ranting, pembuatan akun media sosial, dan pelibatan kerjasama antar elemen NU.

 

“Kami melibatkan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) untuk pengumpulan data foto aset NU. Gerakan Pemuda (GP) Ansor terlibat dalam pemenuhan sarana prasarana. Fatayat NU menyiapkan yel-yel. Serta Muslimat NU mengurusi logistik dan konsumsi. Sedangkan para pengurus yang lain menyiapkan kantor dan perabotannya, dan saya menyipakan konsep presentasi di depan dewan juri,” katanya, Senin (22/02/2021) dengan bangga kepada NU Online Jatim.

 

Dalam kiprahnya di NU Care-LAZISNU, dirinya menjelaskan bahwa salah satu ikhtiar yang dilakukan adalah merekrut banyak relawan. Para relawan tersebut cukup bersemangat dengan motivasi bahwa khidmad ikhlas di NU itu akan mampu merubah kehidupan kita menjadi lebih baik.

 

“Relawan yang kami  rekrut tidak digaji, hanya kami sediakan seragam berlogo khas NU sebagai simbol kebanggaan,” ujarnya dengan penuh semangat.

 

Pria yang juga berstatus sebagai abdi negara di Dinas Perum Pemukiman dan Tata Ruang Sidoarjo ini juga menceritakan jika perolehan zakat, infaq, dan shadaqah yang dikelola NU-Care LAZISNU Candi tembus hingga nominal Rp 2,9 miliar.

 

“Dalam berbagai kegiatan NU Care-LAZISNU Candi selalu berusaha membuat konsep yangbaik dan efektif agar membuahkan hasil maksimal. Sehingga tidak harus saya sebagai ketua yang berada di garda depan dalam setiap kegiata,” imbuhnya membagikan strategi pengelolaan organisasi.

 

Dalam kegiatan Koin Muktamar NU 2020, Nur Salim menganjurkan para pengurus dan penggerak NU Care-LAZISNU Candi untuk  turun ke bawah dalam mensosialisasikan dan mengambil koin dari kaleng yang disebar di tengah-tengah warga NU.

 

“Dengan biaya operasional yang minimal, kegiatan tersebut bisa mengumpulkan dana sebesar Rp 18 juta,” ucapnya.

 

Dalam proses pengkaderan, salah satu agenda NU Care-LAZISNU adalah penyelenggaraan Madrasah Amil, sebagai upaya pembenahan manajemen pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah di Candi.

 

Sosok yang juga mengelola perseroan di bidang travel domestik dan umroh ini juga sangat memperhatikan kesejahteraan anak yatim piatu di desanya tersebut.

 

“Ada sekitar 80 anak yatim yang saat ini sedang kami naungi, 20 anak di antaranya mukim di panti asuhan kami,” ungkapnya. 

 

Berkat kerja kerasnya, pemasukan santunan bulanan untuk para yatim piatu dluafa itu berkisar antara Rp 20 juta hingga Rp 30 juta setiap bulannya. Hal ini digunakan untuk membiayai  pendidikan anak-anak tersebut hingga perguruan tinggi.

 

Bentuk prestasi yang lain dari NU Care-LAZISNU yang ia kelola antara lain membangun balai pengobatan yang rutin mengadakan kunjungan ke rumah warga dengan bekerja sama dengan tim kesehatan berbagai instansi di wilayah sekitar. Penyediaan mobil operasional Lazisnu juga berhasil diwujudkan.

 

“Target saya, ingin menyediakan satu unit mobil ambulans yang diletakkan di masjid untuk kepentingan warga,” terangnya.

 

Di samping berkhidmah sebagai Ketua NU Care-LAZISNU, Nur Salim juga aktif sebagai Ketua 2 Takmir masjid, pengawas panti asuhan, Pembina IPNU IPPNU dan GP Ansor Ranting Kebonsari.

 

“Inspirasi sering muncul dari lingkungan sekitar dan kita hanya perlu mengolahnya menjadi sebuah wujud terobosan pergerakan yang membawa perubahan,” pungkasnya.

 

Editor: Risma Savhira


Metropolis Terbaru