Surabaya, NU Online Jatim
Untuk dapat menjadi kontributor NU Online Jatim, sejumlah tahapan harus dilewati peserta. Dari mulai melakukan pendaftaran, pengiriman tugas liputan, hingga dipantaunya konsistensi mereka.
Hanya peserta yang memenuhi kriteria saja nantinya ditetapkan dan dapat diakui menjadi bagian dari NU Online Jatim. Hal tersebut menjadi sebuah keharusan agar dalam perjalanannya, mereka bisa menjadi ujung tombak pemberitaan di daerah masing-masing dengan tetap menaati aturan yang ada.
“Ya memang harus dilakukan seperti itu agar sesuai harapan,” kata Syaifullah, Sabtu (06/03/2021).
Pemimpin Redaksi NU Online Jatim tersebut menyampaikan bahwa proses seleksi dilakukan secara bertahap. Pertama adalah masa magang selama tiga bulan. Itu sudah dilakukan dengan Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama atau IPPNU Jawa Timur.
“Tiga bulan lalu kami sudah membuat kerja sama dan hari ini mereka yang lolos seleksi akan dikukuhkan sebagai kontributor resmi NU Online Jatim,” ungkap pria kelahiran Probolinggo tersebut.
Disampaikan Syaifullah bahwa selama masa magang, peserta harus melakukan reportase yang hasilnya dikirim ke redaksi. Dari yang telah dikirim tentu saja melalui proses editing dan akhirnya diunggah di website.
“Alhamdulillah dari puluhan peserta, akhirnya kami dapat memilih 13 peserta terbaik dari berbagai kota di Jatim,” jelasnya.
Menurut ayah dua anak ini, diharapkan peserta yang telah lolos seleksi dapat menjadi bagian dari NU Online Jatim. Demikian pula bisa bergabung dengan angkatan pertama yang telah ada.
“Dengan demikian mereka nantinya akan mengikuti dinamika yang ada di darah masing-masing,” terangnya.
Namun demikian, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan para kontributor. Semuanya telah tercantum dalam standar operasional prosedur atau SOP yang telah disiapkan pihak manajemen.
“Bila mereka sepakat dengan SOP yang ada, dapat menandatangani pakta integritas yang telah kami siapkan,” ungkap alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut.
Acara yang dikemas dalam Meet and Greet tersebut akan berlangsung di lantai tiga kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Kegiatan menaati protokol kesehatan dengan dibatasinya peserta hanya 13 orang dan selama acara seluruh peserta mengenakan masker.
