Kelangkaan Pupuk Bersubsidi Masih Jadi Keluhan Masyarakat Jatim
Kamis, 4 Maret 2021 | 10:30 WIB
Risma Savhira
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Ekonomi merupakan salah satu sektor yang terpukul akibat pandemi Covid-19. Bahkan hampir seluruh masyarakat di Jawa timur nyaris mengalami kontraksi. Hal tersebut terbukti saat Ufiq Zuroida, Anggota DPRD Jatim menggelar reses pertama tahun 2021. Dirinya mendapatkan banyak keluhan dan aspirasi dari masyarakat terkait perekonomian.
Salah satu yang menjadi sorotan penting adalah sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi dan harganya terlalu mahal bagi para petani. Merespons hal tersebut, politisi asal Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) ini mengatakan, bahwa ia akan memperjuangkan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani.
“Kami di Komisi B yang membidangi perekonomian akan menyampaikan keluhan ini pada pihak terkait saat melaksanakan rapat koordinasi dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan ketersediaan pupuk bersubsidi. Sehingga pasokan pupuk bisa terpenuhi dan produksi terus berjalan,” katanya, Rabu (03/03/2021).
Ufiq menambahkan, saat melakukan kunjungan kerja ke PT Petrokimia Gresik, ia mendapatkan penjelasan bahwa produsen pupuk tidak pernah mengurangi kuantitas produksinya. Namun, kelangkaan pupuk bersubsidi terjadi akibat pengurangan kuota dan pergeseran alokasi ke beberapa provinsi lain.
“Selain itu, akibat keterlambatan pemerintah daerah menginput Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan alokasi anggaran sesuai luas baku lahan sawah yang ditetapkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN),” tambahnya.
Di samping itu, Ufiq mengimbau para petani untuk tidak langsung menjual hasil panennya. Melainkan diolah terlebih dahulu sehingga memiliki nilai jual yang lebih dan menarik minat pembeli. Oleh karena itu, dirinya akan mengupayakan pelatihan dengan dinas-dinas terkait.
“Karena itu pelatihan dan pendampingan bagi para petani sangat diperlukan. Kami akan berupaya mengkoordinasikan dengan dinas terkait. Apalagi di wilayah Wrringinanom, Gresik banyak berdiri perusahaan besar sehingga bisa dibantu melalui program Corporate Social Responsibility (CSR),” pungkasnya.
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
3
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
4
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua