DPRD Surabaya Singgung Nasib Pembangunan Rumah Sakit Surabaya Selatan
Sabtu, 16 November 2024 | 16:00 WIB
A Toriq A
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Pembangunan Rumah Sakit (RS) Surabaya Selatan yang akan dibangun tahun 2025 mendatang menjadi perbincangan. Hal ini karena adanya opsi pergeseran anggaran di tahun 2025.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya, Aning Rahmawati mengutarakan terkait nasib pembangunan RS Surabaya Selatan di tengah rencana alokasi anggaran sebesar Rp1,1 triliun untuk program makanan bergizi gratis.
Menurutnya, program yang muncul seiring adanya Permendagri No. 15 tahun 2024 tentang pedoman umum program pemenuhan makanan bergizi ini dinilai berpotensi mempengaruhi anggaran prioritas lain yang sudah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), termasuk pembangunan rumah sakit baru di wilayah selatan Surabaya.
“Jika memang benar anggaran sebesar Rp1,1 triliun dialokasikan untuk program makanan bergizi gratis, tentunya ada kemungkinan sejumlah anggaran lain perlu dirasionalisasi atau bahkan digeser. Oleh karena itu, kami berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah memiliki rencana alternatif seperti plan A, B, dan C untuk mengantisipasi dampaknya terhadap prioritas lainnya, termasuk RS Surabaya Selatan,” katanya, Rabu (13/11/2024).
Aning menekankan pentingnya transparansi dalam alokasi anggaran program ini. Tentunya, pemkot perlu memberikan penjelasan detail mengenai efisiensi anggaran senilai Rp1,1 triliun tersebut. “Apakah itu merupakan total biaya keseluruhan atau hanya sebagian? Kita perlu tahu apakah anggaran itu bisa dipilah dan dipilih, agar tidak mengorbankan proyek-proyek penting lainnya,” terangnya.
Selain itu, Aning juga menyoroti pentingnya skema sharing anggaran antara APBD dan APBN dalam program makanan bergizi ini. "Harus jelas, berapa persen dari APBD dan berapa persen dari APBN. Ini penting agar tidak terjadi pemangkasan besar-besaran terhadap anggaran prioritas lain," jelasnya.
Pihaknya berencana untuk memanggil pemkot guna mengkaji lebih jauh rencana rasionalisasi anggaran ini. Pembangunan RS Surabaya Selatan telah dianggarkan sebesar Rp305 miliar pada APBD tahun 2025. Pembangunan ini yang bertujuan meningkatkan akses kesehatan di wilayah selatan Surabaya, sudah melewati tahap pra-studi kelayakan (pre-feasibility study), dan saat ini sedang dalam proses penyelesaian studi kelayakan (feasibility study).
“Kami berharap, Pemkot dapat memberikan gambaran detail mengenai alokasi anggaran yang ada, mana saja yang akan dikerjakan pada tahun 2025 dan mana yang harus ditunda. Dengan demikian, kita bisa menilai apakah anggaran untuk RS Surabaya Selatan ini akan tetap diprioritaskan atau terpaksa digeser,” ungkapnya.
Lebih lanjut, komisi D bersama Pemkot Surabaya perlu melakukan evaluasi terkait prioritas pembangunan rumah sakit ini. Aning berharap, visi wali kota yang berkomitmen untuk melakukan pemerataan layanan kesehatan, seperti yang dijanjikan sebelumnya dapat dipertahankan.
Aning juga menekankan pentingnya hasil studi kelayakan yang saat ini sedang dalam proses. Hasil studi ini akan sangat menentukan apakah anggaran Rp305 miliar tersebut cukup untuk menyelesaikan pembangunan RS Surabaya Selatan secara keseluruhan atau hanya sampai tahap fisik bangunan saja.
“Kami masih menunggu hasil studi kelayakan dari dinas terkait. Hasil ini sangat penting karena akan memberikan gambaran apakah anggaran yang sudah dialokasikan bisa menutupi seluruh kebutuhan pembangunan, termasuk peralatan dan operasional, atau hanya cukup untuk fisik bangunan saja,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua