• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Metropolis

Wakil Rektor UI Jelaskan Moderatisme Islam pada Kajian Ansor Jatim

Wakil Rektor UI Jelaskan Moderatisme Islam pada Kajian Ansor Jatim
Muhammad Luthfi Zudi menjelaskan kepentingan politik dan ekonomi global sangat menentukan bagi percaturan dunia di masa mendatang.
Muhammad Luthfi Zudi menjelaskan kepentingan politik dan ekonomi global sangat menentukan bagi percaturan dunia di masa mendatang.

Surabaya, NU Online Jatim
Kajian yang digelar Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur pada Rabu (8/1) malam cukup istimewa. Karena yang dibahas adalah masalah Islam moderat dan sumbangsihnya pada perdamaian dunia. 

 

Yang juga tidak kalah keren adalah narasumber yang dihadirkan yakni Muhammad Luthfi Zudi. Yang bersangkutan tercatat sebagai Wakil Rektor IV Universitas Islam Indonesia (UI) di Jakarta.

 

Menurutnya, bangsa Indonesia memiliki peran strategis dalam pengembangan berkelanjutan, khususnya yang kaitan isu perdamaian baik skala nasional maupun global. Karenanya, spirit Islam moderat harus diperkuat. Sebab ini kunci di tengah pertarungan ideologi ke depan yang dipastikan belum selesai, mengingat kepentingan sebuah kelompok atau sebuah bangsa masih ada kepada yang lain. 

 

Dalam pandangan Muhammad Luthfi Zudi, sejumlah fakta terkini terjadi dalam konteks nasional maupun global. Meskipun fakta-fakta sebenarnya memastikan bahwa kontestasi ideologis adalah pemantik konflik, bukan pemicu utama. 

 

“Pasalnya, pemicu utama adalah kepentingan politik dan ekonomi,” katanya.

 

Lebih lanjut disebutkan, kepentingan politik adalah persoalan kekuasaan.

 

“Karenanya, kita bisa melihat bagaimana sentimen agama masih mudah terjadi dalam kontestasi politik di Indonesia dalam setiap pemilu,” jelasnya. 

 

Gerakan Islam simbolis masih senang menggunakan sentimen agama. Padahal ini sekadar target antara untuk merebut simpati, lantas merebut kekuasaan politik. 

 

“Karenanya, ke depan sebagai bangsa kita harus terus hati-hati dalam menggunakan, sekaligus menyikapi penggunaan simbol agama dalam ruang politik praksis,” pesannya.

 

Sedangkan hal kedua adalah persoalan ekonomi. 

 

“Persoalan ekonomi menjadi penting, sebab akan mendorong sebuah bangsa itu kuat dalam melakukan bargaining dalam banyak hal. Target ekonomi ini menjadi jalan setiap individu, kelompok dan sebuah negara terkadang bertindak semaunya. Termasuk menggunakam isu agama sebagai pemantik,” tegas Luthfi Zuhdi. 

 

Pada kesempatan berbeda, Sekretaris PW GP Ansor H A Ghufron Siradj atau menyambut baik diskusi yang dibidangi Kabid Kajian dan Pemikiran KeIslaman PW GP Ansor Jatim. Hal tersebut dalam rangka menambah pengetahuan dan daya kritis, khususnya kader Ansor. 

 

“Forum diskusi ini akan terus digelar, setelah sebelumnya mengadakan di akhir tahun,” kata Ra Gopong, sapaan akrabnya.

 

Mengutip Luthfi Zuhdi, kader NU harus berpotensi di semua lini, termasuk tetap konsisten dalam jalur moderasi. 

 

“Terkhusus bagi kader Ansor tetaplah pada kemampuan fisik, tapi penguatan potensi intelektual juga sangat penting. Sebab kontestasi hari ini butuh kekuatan berbasis teknologi,” pungkasnya.

 

Editor: Syaifullah
 


Editor:

Metropolis Terbaru