Dokter RSI Unisma Suntikkan Vaksin Perdana untuk Kiai NU
Rabu, 24 Februari 2021 | 07:00 WIB
Lina Aulia
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur usai menggelar vaksinasi Covid-19 untuk 98 kiai NU Jawa Timur pada Selasa (23/02/2021). Kegitan ini tidak lepas dari dukungan para tenaga kesehatan yaitu Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Islam Malang (Unisma). dr Tri Wahyu Sarwiyata, dokter RSI Unisma berkesempatan menyuntikkan vaksin pertama untuk kiai yang diberikan kepada KH Anwar Manshur, Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur.
Dokter Wahyu mengatakan, bahwa vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengenalkan virus kepada tubuh yang divaksin.
“Pengenalan itu dilakukan dengan menyuntikkan virus yang sudah mati. Setelah itu, tubuh akan mengenali virusnya kemudian memproduksi antibodynya. Sehingga harapannya, jika tubuh sudah memproduksi antibody untuk virus Covid-19, maka seseorang yang sudah divaksinasi maka mereka akan tahan atau relatif siap menghadapi jika ada virus yang masuk dalam tubuhnya,” katanya.
Dirinya menambahkan bahwa sampai hari ini, vaksinasi yang sudah dilakukan ke sejumlah orang di Indonesia belum ada yang mengalami gejala yang mengkhawatirkan.
“Hingga saat ini, belum ada yang mengalami gejala sedang hingga berat. Yang ada hanya gejala ringan, itu pun hanya 5 hingga 10 persen, gejala yang dirasakan adalah rasa nyeri di anggota tubuh yang disuntik. Beberapa juga ada yang meriang namun hanya sebentar. Di luar itu tidak ada gejala yang mengkhawatirkan,” tambahnya.
Kendati demikian, memang secara teori ada kemungkinan-kemungkinan efek samping yang lain.
“Oleh karena itu kami akan memantau sesuai dengan protokol dari Kementerian Kesehatan RI, yaitu harus ada observasi selama 30 menit hingga satu jam,” terangnya.
Dokter yang juga Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Jawa Timur ini juga mengimbau kepada masyarakat yang sudah divaksin agar tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Seseorang yang sudah divaksin tetap harus mematuhi protokol kesehatan, karena tubuh perlu waktu untuk mengenali dan memproduksi zat anti dari virus tersebut. Kemudian jangan melakukan aktivitas yang melelahkan, karena tubuh sedang membutuhkan resource untuk membentuk antibody. Serta mengkonsumsi makanan yang bergizi agar pembentukan antibody bisa lebih maksimal,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 3 Nilai Utama dalam Memaknai Hari Kemerdekaan
2
Kado Kemerdekaan, Umaha Luncurkan Mesin CNC Nusantara Karya Anak Bangsa
3
Luar Biasa, Dosen UIN KHAS Jember Raih 2 Beasiswa Internasional untuk Studi Doktoral
4
LPBINU Pasuruan Gelar Rakor untuk Perkuat Kelembagaan di MWCNU
5
Gus Amak Dorong Generasi Muda Hindari Gengsi untuk Berwirausaha
6
Gus Yahya Sebut Para Pendiri NU adalah Intelektual yang Studi di Pusat Islam
Terkini
Lihat Semua