Perkuat Standarisasi, Yayasan Khadijah Surabaya Gelar Pembinaan Guru Al-Qur'an
Sabtu, 5 Maret 2022 | 11:30 WIB
Risma Savhira
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Perkuat karakteristik pesantren kota, Yayasan Khadijah Surabaya beri pembinaan guru al-Quran. Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah melalui tim Pengembang Al-Qur'an (PPQ) terus melakukan pembinaan kepada sumber daya manusia pendidik al-Qur'an di seluruh unit pendidikan dan unit sosial. Kegiatan pembinaan yang digelar pada Sabtu-Ahad (5-6/03/2022) ini digelar tetap menerapkan protokol kesehatan dan diikuti oleh 87 guru al-Qur'an di lingkungan Yayasan Khadijah.
Ustadz Ahmad Syaikhu, Ketua PPQ menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran yang terstandar untuk para pendidik al-Qur'an di seluruh unit Yayasan Khadijah.
"Ada 87 guru al-Qur'an dari unit SD, SMP, SMA dan Panti Asuhan Yayasan Khadijah yang mengikuti kegiatan ini agar bisa menyampaikan pembelajaran dengan standar yang baik," katanya.
Sementara itu, dalam sambutan pembukaan acara Ketua I Yayasan Khadijah H Abdullah Sani menerangkan sejarah pendidikan atau lembaga pendidikan Khadijah yang dulu diperuntukkan untuk anak-anak putri yang bernama lembaga Muallimat Khadijah.
Kemudian Yayasan Khadijah terus berkembang sampai sekarang mempunyai lembaga pendidikan mulai KB-TK-SD-SMP dan SMA hingga lembaga panti asuhan dan pondok pesantren. Ia menjelaskan bahwa salah satu karakteristik pesantren kota yang menjadi cita-cita salah satu pendiri Yayasan Khadijah KH Abdul Wahab Turcham adalah penguatan pembelajaran Al-Qur'an.
"Yayasan Khadijah sangat serius untuk terus melakukan pembinaan kepada guru al-Qur'an karena mereka semua adalah ujung tombak proses pembelajaran al-Qur'an di seluruh unit baik pendidikan maupun unit sosial (panti asuhan Khadijah)," ungkapnya kepada para peserta yang berada di auditorium SD Khadijah Surabaya.
Sebagaimana informasi yang disampaikan perwakilan Tim PPQ Ustadz Dr H M Rochman Firdian bahwa setelah pembukaan acara, para peserta dibagi dalam dua kelompok sesuai dengan materi pembinaan supaya pembinaan sangat efektif dan memberikan manfaat yang maksimal kepada setiap peserta.
"Pembinaan ini termasuk fardlu 'ain bukan fardhu kifayah dari setiap unit pendidikan dan sosial. Jadi sangat bersyukur mereka dapat mengikuti pembinaan ini selama dua hari," terangnya.
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
3
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
4
Ratusan Santri Pagar Nusa Malang Meriahkan Kejurcab III
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Tingkatkan Kompetensi Guru, LP Ma’arif NU Blitar Gelar Workshop Deep Learning
Terkini
Lihat Semua