Keislaman

Bacaan Takbiran Idul Fitri Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Ahad, 30 Maret 2025 | 15:00 WIB

Bacaan Takbiran Idul Fitri Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Ilustrasi Takbiran Idul Fitri. (Foto: NOJ/ Istimewa)

Sebentar lagi umat Islam, khususnya di Indonesia, akan melaksanakan hari raya Idul Fitri 1446 H. Pada perayaan Idul Fitri ini biasanya orang-orang berlomba-lomba membaca takbir di masjid ataupun mushala.

 

Tak hanya itu, sebagian kaum Muslim juga meramaikan bacaan takbiran di sepanjang jalan raya sambil berjalan kaki membawa obor ataupun mengendarai kendaraan roda empat. 

 

Amaliyah membaca takbir ini memiliki dasar hukum, karena memang dianjurkan dan menjadi ibadah sunnah pada momentum Idul Fitri. Dasar anjuran membaca takbir ini sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut:

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

 وَلِتُكۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ  

 

Artinya: “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Babqarah [2]: 185) 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Bacaan Takbiran Idul Fitri
Berikut ini adalah bacaan takbiran yang dianjurkan untuk dibaca pada malam dan hari raya id. Takbir dibacakan sebanyak tiga kali sebagaimana penjelasan Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Majmu’, Syarhul Muhadzdzab:
 

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.

 

Artinya: “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar.”

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Selain tiga takbir ini, kita menambahkannya dengan zikir sebagai berikut sebagaimana zikir-takbir Rasulullah SAW di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim: 

 

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

 

Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Artinya: “Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar.”

 

Penjelasan Lain
Adapun lafal takbir yang sering dibaca masyarakat sebagai berikut tidak masalah. Lafal takbir itu cukup baik untuk dibaca.

 

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

 

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

 

Artinya: “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.”

 

Imam An-Nawawi menjelaskan sifat takbir pada malam dan hari raya. Imam An-Nawawi menyebut tiga takbir berturut-turut yang dikutip dari Imam As-Syafi‘i dan ulama syafiiyah:

 

صفة التكبير المستحبة الله اكبر الله اكبر الله اكبر هذا هو المشهور من نصوص الشافعي في الام والمختصر وغيرهما وبه قطع الاصحاب

 

Artinya: “Sifat takbir yang dianjurkan, 'Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.' Ini (takbir 3 kali) yang masyhur dari nash Imam As-Syafi’i dalam Kitab Al-Umm, Al-Mukhtashar, dan selain keduanya. Sifat ini yang dipegang ulama ashab,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, [Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah: 2010 M], juz V, halaman 42).

 

Adapun berikut ini adalah penjelasan Imam An-Nawawi terkait lafal takbir yang lazim dibaca oleh masyarakat.

 

قال صاحب الشامل والذي يقوله الناس لا بأس به أيضا وهو الله اكبر الله اكبر الله اكبر لا اله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد

 

Artinya: “Penulis Kitab As-Syamil mengatakan, lafal takbir yang dibaca masyarakat selama ini tidak masalah, yaitu ‘Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu,'” (Lihat Imam An-Nawawi, 2010 M: V/42-43).

 

Sebagian ulama mazhab As-Syafi’i menambahkan lafal takbir berdasarkan pandangan Imam As-Syafi’i pada qaul qadim:
 

اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا اللهُ اَكْبَرُ عَلَى مَا هَدَانَا وَالحَمْدُ للهِ عَلَى مَا أَوْلَانَا وَأَبْلَانَا

 

Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, Allāhu akbar ‘alā mā hadānā, wal hamdu lilāhi ‘alā mā awlānā wa ablānā.

 

Artinya: “Allah maha besar, segala puji yang banyak bagi Allah. Allah maha besar atas hidayah-Nya kepada kita. Segala puji bagi Allah atas nikmat dan ujian-Nya untuk kita.”

  

Demikian artikel tentang bacaan takbiran Idul Fitri, yang dilengkapi mulai dari lafal arab, latin, dan artinya. Tak cukup itu, artikel ini juga dilengkapi dengan dalil atau dasar hukum anjuran untuk memperbanyak membaca takbir. Semoga bermanfaat! Wallahu a’lam.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND