Di Masjid Cheng Hoo, UIN KHAS Jember Perkuat Moderasi Beragama
Kamis, 7 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Rektor UIN KHAS Jember, Prof Hepni, saat menanam pohon ‘moderasi beragama’ di halaman Masjid Cheng Hoo Jember, Selasa (06/08/2025). (Foto: NOJ/ Aryudi AR)
Aryudi AR
Kontributor
Jember, NU Online Jatim
Komitmen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember untuk membumikan moderasi beragama tak pernah kendur. Selalu saja ada kegiatan untuk mensosialisasikan moderasi beragama dalam beragam bentuknya, mulai dari membentuk Kampung Moderasi Beragama, pendampingan di beberapa masjid dan gereja, hingga menggelar Lomba Film Pendek Moderasi Beragama.
Kali ini, UIN KHAS Jember memilih Masjid Cheng Hoo sebagai lokasi acara untuk memperkuat moderasi beragama, Selasa (06/08/2025). Dari masjid yang dibangun warga keturunan itu, UIN KHAS Jember menyuarakan moderasi beragama dengan menghelat tiga agenda sekaligus. Yakni, pembacaan Trilogi Ikrar Moderasi beragama, pembentukan Duta Griya Moderasi Beragama, dan Penanaman Pohon.
Pembacaan Trilogi Ikrar Moderasi Beragama diikuti oleh tokoh lintas agama yang tergabung dalam duta moderasi beragama, dan dipimpin langsung oleh Rektor UIN KHAS Jember, Prof Hepni.
Berikut ini isi lengkap Trilogi Ikrar Moderasi Beragama:
1. “Kami duta moderasi beragama berikrar: BerTuhan Esa, ‘Tuhan Pencipta Alam Semesta’. Barang siapa merusak alam, akan kita lawan bersama.”
2. “Kami duta moderasi beragama berikrar: BerTuhan Esa, ‘Tuhan Segenap Manusia’. Barang siapa mendiskriminasi sesamanya, akan kita lawan bersama.”
3. “Kami duta moderasi beragama berikrar: BerTuhan Esa, ‘Tuhan Bangsa Indonesia’. Barang siapa merusak kedaulatan bangsa, akan kita lawan bersama.”
Prof Hepni mengatakan, kegiatan ini adalah wujud nyata kepedulian bersama dalam merawat harmoni dan menggalang solidaritas. Di samping itu, sekaligus pula untuk melawan diskriminasi, perusakan alam, dan perusak kedaulatan bangsa.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini merupakan awal untuk bersama-sama menggapai kedamaian,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala LP2M UIN KHAS Jember, Zainal Abidin menegaskan, ikrar tersebut merupakan komitmen kebangsaan. Katanya, ketika bangsa ini terancam oleh radikalisme atau disintegrasi, maka umat lintas agama wajib berdiri di barisan yang sama.
“Kita berikrar atas nama Tuhan bangsa Indonesia. Maka merusak kedaulatan negara, merusak persatuan, itu berarti mengkhianati nilai-nilai iman itu sendiri,” katanya.
Dalam kesempatan itu, juga diluncurkan Duta Griya Moderasi Beragama. Para duta tersebut berasal dari kalangan Muslim dan Non Muslim, akademisi, penyuluh agama, dan tokoh masyarakat.
Selain itu, para tokoh Islam, Kristen, hingga tokoh masyarakat urban, dan undangan yang hadir, menandatangani dokumen komitmen moderasi beragama sebagai wujud keseriusan melaksanakan nilai-nilai dalam ikrar.
Tidak cukup sampai di situ, sejumlah tokoh lintas agama juga melakukan penanaman pohon bersama di halaman Masjid Cheng Hoo.
Menurut Prof Hepni, kegiatan itu menegaskan bahwa moderasi beragama tidak boleh terpaku hanya pada tataran teori, namun diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari berupa kolaborasi lintas agama. Misalnya untuk melakukan sumbangsih kehidupan bagi bumi dan alam semesta dengan cara menanam pohon.
“Itu (penanaman pohon) kan simbolik. Maknanya adalah siapapun orangnya, apapun agamanya, ada kewajiban untuk memberikan kontribusi terhadap alam semesta,” ucapnya kepada sejumlah wartawan.
Sementara itu, Kepala Pusat Moderasi Beragama UIN KHAS Jember, Shoni Rahmatullah Amrozi menyampaikan, agenda ini merupakan awal dari rangkaian Griya Moderasi Beragama di Kecamatan Kaliwates, dan nanti juga akan merambah ke kecamatan lain.
Shoni menambahkan, pihaknya sudah melakukan penyusunan roadmap terkait dengan pengembangan kegiatan moderasi beragama.
“Kita juga sudah melakukan penulisan buku (moderasi beragama) dan siap rilis. Nanti akan kita bedah tanggal 26 Agustus ini,” jelasnya.
Ia menegaskan, inti dari moderasi beragama adalah toleransi. Dalam sikap toleransi tersebut setidaknya terdapat tiga hal, yaitu cinta kasih, keadilan, serta kedamaian dan kebersamaan.
“Dari ketiga hal itu kita menyusun satu konsep untuk membuat trilogi moderasi beragama, yaitu cinta kepada Tanah Air, cinta manusia, dan cinta alam semesta,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Inilah Susunan Pengurus PCNU Bojonegoro Masa Khidmat 2025-2030
2
Pesantren Mahika Sidoarjo Gelar Parenting bagi Santri Baru dan Orang Tua
3
Profil Edo dan Kholisatul Hasanah, Nakhoda PKC PMII Jatim 2025–2027
4
Profil Prof Dr HM Asrorun Niam, Presidium Pusat Majelis Alumni IPNU 2024-2030
5
Semarak Agustusan: Mengapa Harus Bijak?
6
Benarkah Safar Adalah Bulan Sial? Ini Penjelasannya
Terkini
Lihat Semua