Sambut HUT ke-80 RI, Bangkalan Gelar Dzikir dan Shalawat Kenang Perjuangan Kiai Fakhri
Rabu, 6 Agustus 2025 | 21:00 WIB

Suasana Bangkalan dzikir dan shalawat dalam rangka menyambut HUT ke-80 RI. (Foto: NOJ/Screenshot YouTube Nusya TV)
Ryan Syarif Hidayatullah
Kontributor
Bangkalan, NU Online Jatim
Ratusan warga antusias menghadiri Bangkalan Dzikir dan Shalawat yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) di Depan Pendopo Agung Bangkalan pada Selasa (05/08/2025).
Dalam momentum ini, Pengurus Fakhers Mania Pusat, H M Toyyib Fawwaz Muslim menceritakan perjuangan almaghfurlah RKH Fakhrillah Aschal yang menjadikan Bangkalan sebagai Kota Dzikir dan Shalawat.
"Kiai Fakhri sapaan akrabnya mulai dari tahun 1998 mendirikan jam'iyyah shalawat Isadul Ahbab yang dikenal saat ini. Kemudian pasca diresmikannya jembatan Suramadu pada tahun 2009, Kiai Fakhri memiliki tekad yang kuat untuk menjadikan Bangkalan sebagai Kota Dzikir dan Shalawat," ujarnya.
Menurutnya, Kiai Fakhri khawatir dampak dari jembatan Suramadu dan industrialisasi Madura akan membuat masyarakat semakin jauh dari Allah SWT, Rasulullah Muhammad SAW, serta para ulama.
"Untuk itu Kiai Fakhri ingin membentengi umat agar tetap kuat mempertahankan akidah kepada Allah SWT. Pada bulan maret 2010 Kiai Fakhri mengadakan dzikir tawajuh di berbagai tempat dari kecamatan satu ke kecamatan lain hingga dari desa ke desa," terangnya.
Toyyib menuturkan, seiring berjalannya waktu masyarakat menggemari dzikir tawajuh. Pada awal tahun 2011, Kiai Fakhri mengkombinasikan dzikir dan shalawat, yang awalnya hanya dzikir saja kemudian ditambah dengan shalawat.
"Dengan adanya shalawat al-habsyi banyak anak-anak muda yang dirangkul untuk hadir di majelisan. Dari sekian waktu perjalanan pembacaan shalawat bersama ahbabul mustofa yang didirikannya pada tahun 2011 terjadilah secara otomatis rombongan anak-anak muda beserta orang tuanya untuk bershalawat," jelasnya.
Menurutnya, Kiai Fakhri menginginkan rombongan yang menghadiri shalawat ada wadah organisasinya, agar mereka yang tercantum dalam pecinta shalawat tidak berjalan sendiri-sendiri sehingga pada tahun 2012 dibentuklah Fakhers Mania.
"Bersama ahbabul mustofa dan Fakhers Mania Kiai Fakhri bershalawat kemana-mana tidak peduli panas maupun hujan. Dalam waktu 3 tahun hampir seluruh masyarakat Bangkalan diajak bershalawat olehnya,” paparnya.
Ia mengungkapkan, Kiai Fakhri belum puas dengan SK Bupati Bangkalan, ketika ganti bupati biasanya ganti kebijakan, identitasnya diubah lagi. Kiai Fakhri memperjuangkan hal itu hingga ke DPRD Bangkalan.
"Pada 09 Juni 2019 keluarlah Paraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bangkalan sebagai Kota Dzikir dan Shalawat. Hal ini dideklarasikan dalam acara Hari Santri Nasional di Maqbaroh Syaikhona Moh Kholil Bangkalan," pungkasnya.
Terpopuler
1
Pesantren Mahika Sidoarjo Gelar Parenting bagi Santri Baru dan Orang Tua
2
Inilah Susunan Pengurus PCNU Bojonegoro Masa Khidmat 2025-2030
3
Profil Edo dan Kholisatul Hasanah, Nakhoda PKC PMII Jatim 2025–2027
4
Profil Prof Dr HM Asrorun Niam, Presidium Pusat Majelis Alumni IPNU 2024-2030
5
Semarak Agustusan: Mengapa Harus Bijak?
6
Rihlah Wisata ke Kawah Wurung Pungkasi Munas MA IPNU di Bondowoso
Terkini
Lihat Semua