Sumenep, NU Online Jatim
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kabar duka datang dari Kabupaten Sumenep. Ny Hj Rahmaniyah binti Abdurrahman wafat, Selasa (13/07/2021) bertepatan 3 Dzulhijjah 1442 H sore.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Almarhumah adalah mertua Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, KH A Pandji Taufiq.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Kabar duka yang tersiar di berbagai group WhatsApp dibenarkan oleh salah satu dewan masyaikh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Benar, mertua Kiai Pandji wafat, sebab kediaman almarhumah di sebelah utara pesantren Annuqayah," ujar Kiai Ahmad Majdi Tsabit yang juga Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU) Sumenep.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Di kesempatan yang berbeda, Kiai Zainul Hasan menyampaikan permintaan keluarga duka, yaitu memohon kepada seluruh nahdliyin dan nahdliyat untuk mendoakan dari rumahnya masing-masing tanpa mendatangi rumah duka.
"Mengingat tingkat penyebaran Covid-19 semakin tinggi dan kita dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Covid-19, maka pihaknya meminta untuk mendoakan dari rumah saja," ungkap Sekretaris PCNU Sumenep itu.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Mantan Ketua Koordinator Bidang (Korbid) Pengkaderan Sumenep itu menjelaskan bahwa proses pemakaman menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Pesan Kiai Pandji pada saya, keluarga duka tidak menerima acara, sebab prosesi shalat jenazah dan pemakaman memberlakukan protokol kesehatan," ujar Kiai Hasan sapaannya.
Alumni Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa itu turut berbela sungkawa atas wafatnya ibu Nyai. "Semoga almarhumah diterima di sisi-Nya, amin," doa dia.
Editor: Romza
ADVERTISEMENT BY ANYMIND