Lewat ‘Brandal Lokajaya’ Kader Ansor di Ponorogo Pertahankan Kesenian Tradisional
Selasa, 28 Juli 2020 | 17:00 WIB
Ponorogo, NU Online Jatim
Nur Salam yang biasa di panggil Gus Salam adalah pemuda asal Kelurahan Pakunden Kecamatan dan Kabupaten Ponorogo. Dikenal sebagai pemuda yang sangat cinta terhadap kesenian asli Nusantara.
Berawal dari kecintaannya terhadap kesenian jaranan yang berkembang pesat di daerah lereng Gunung Wilis seperti Kediri, Tulungagung, Terenggalek dan Ponorogo, Gus Salam mendirikan grup kesenian jaranan asli Jawi ‘Brandal Lokajaya’. Keberadaannya di bawah naungan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ponorogo yang dikukuhkan pada 5 Juli 2019.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Kepada NU Online Jatim, Gus Salam menceritakan bahwa berhubung di dalam kepengurusan PAC GP Ansor Ponorogo sebagai kordinator bidang kesenian dan kebudayaan, dirinya berinisiatif untuk mempertahankan kesenian jaranan. Saat ini diberi nama grup kesenian jaranan asli Jawi Brandal Lokajaya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Sebelum mendirikan grup kesenian ini, saya dulu pernah ikut beberapa grup kesenian jaranan yang ada di Ponorogo,” katanya, Selasa (28/7).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Gus Salam menambahkan selain latihan rutin bersama Brandal Lokajaya, dirinya dan grup mempunyai rutinan istighotsah yang diberi nama Jamaah istighotsah As-Sakron. Keberadaannya sebagai media dakwah untuk mewadahi seniman jaranan demi mempertahankan budaya Nusantara. Dan di setiap pentas, nilai keislaman tidak lupa disisipkan, seperti shalawatan dan mars Syubbanul Wathan karya KH Abd Wahab Chasbullah, salah seorang pendiri NU. Nyanyian dibawakan dengan diiringi tabuhan gamelan tradisional.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Sebagai syiar keagamaan dilakukan melalui kesenian seperti Sunan Kalijaga ketika menyebarkan ajaran Islam di Nusantara,” tambahnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Di sisi lain, Gus Salam mengungkapkan bahwa dirinya dan kawan lain mendirikan grup kesenian jaranan asli Jawi Brandal Lokajaya karena takut kesenian asal daerah ini terkikis oleh zaman. Karena kesenian ini perlu dilestarikan karena sebagai identitas bangsa.
"Prihatin ketika kesenian ini sudah tidak dilirik lagi oleh kalangan pemuda, sehingga kesenian ini hilang di tengah era gelobalisasi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND