Haul Gus Dur dan Banser Riyanto, Gusdurian Mojokerto Gelar Tahlil Kebangsaan
Jumat, 20 Desember 2024 | 13:00 WIB
Mojokerto, NU Online Jatim
Dalam rangka memperingati Haul ke-15 Gus Dur dan Haul ke-24 Banser Riyanto, Gusdurian Mojokerto menggelar tahlil kebangsaan doa untuk negeri bertajuk ‘Menajamkan Nurani Membela yang Lemah’. Kegiatan dipusatkan di Gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Mojokerto, Kamis (19/12/2024).
Narasumber pada acara tersebut adalah Gus Saiful Amin Solikin, Pengasuh Ponpes Sigramilir Kota Mojokerto. Kemudian tamu undangan yang hadir di antaranya adalah perwakilan dari Kemenag Kota Mojokerto dan para pemuka lintas agama.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Penggerak Gusdurian Mojokerto, Ahmad Azhar Basyiri mengatakan, bulan Desember adalah momentum berpulangnya Gus Dur dan Banser Riyanto. Wafatnya Gus Dur meninggalkan banyak pekerjaan rumah yang harus terus diperjuangkan oleh para murid dan pengikutnya. Berbagai permasalahan di isu demokrasi, kemanusiaan, ekologi, kesetaraan, pemberantasan korupsi, hingga keberagaman masih terus terjadi dari tahun ke tahun.
“Kami menyadari bahwa gerakan untuk mendorong kehidupan yang baik tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Perlu sebuah forum komunikasi dan wadah bersama sebagaimana dilakukan oleh almarhum Gus Dur semasa hidupnya,” ujarnya kepada NU Online Jatim.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Kemudian wafatnya Riyanto adalah sebuah simbol kemanusiaan, dimana Riyanto adalah seorang muslim yang mengorbankan hidupnya untuk melindungi saudara-saudaranya yang berbeda keyakinan dengannya.
Ia menyebut, tujuan diadakan haul ini yakni mengenang dan mendoakan almarhum KH Abdurrahman Wahid, menjalin silaturahim dengan individu atau komunitas/lembaga yang selaras dengan gerakan Gusdurian, merefleksikan relevansi pemikiran Gus Dur dalam menghadapi tantangan global saat ini yakni agama, kemanusiaan, dan lingkungan khususnya di Mojokerto raya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
“Kami juga membangun sinergi antara komunitas lintas agama, aktivis lingkungan, dan pegiat kemanusiaan yang ada di Mojokerto raya,” terangnya.
Pihaknya berharap, dengan kegiatan seperti ini kedepannya lebih banyak lagi ruang-ruang perjumpaan dengan saudara yang berbeda keyakinan, sehingga toleransi dan harmoni dalam kehidupan sosial menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Juga dari kegiatan ini lebih banyak orang atau komunitas yang tergerak untuk meneladani nilai-nilai yang telah ditinggalkan oleh Gus Dur, serta spirit kemanusiaan yang diambil dari sosok Cak Riyanto,” tandasnya.
Diketahui, setelah kegiatan ini masih ada lagi acara tabur bunga di makam almarhum Sahabat Banser Riyanto. Ada lagi kegiatan tanam pohon sebagai bentuk menjaga lingkungan dengan tema ‘Taubat Ekologis; Lingkungan sebagai Amanah Spiritual’.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND