Surabaya, NU Online Jatim
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mengawal dengan serius program One Pesantren One Product atau OPOP. Dari program ini diharapkan akan lahir santri pengusaha, dan pada saat yang sama tiap pesantren mewmiliki produk unggulan.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Dari program tersebut, setidaknya ada lebih dari 6.000 pesantren di Jawa Timur bisa terdorong untuk melakukan pemberdayaan santri, pesantren dan alumni.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Program OPOP telah dimulai sejak 2019. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan keterampilan santri dalam menghasilkan produk unik sesuai syariah yang berorientasi pada kemanfaatan dan keuntungan.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Target program pesantrenpreneur yaitu mencetak 1 juta wirausaha baru dari kalangan santri dalam waktu 5 tahun," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Selasa (6/10/2020).
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Pesantrenpreneur sendiri bertujuan untuk memberdayakan koperasi pesantren agar dapat menghasilkan produk halal unggulan yang mampu diterima pasar lokal, nasional dan internasional.
"Target program pesantrenpreneur yaitu mencetak seribu produk unggulan pesantren dalam waktu lima tahun," kata perempuan yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU tersebut.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Selain menjadi santripreneur, Pemprov Jatim berharap OPOP juga mampu mencetak sosiopreneur. Sosok sosiopreneur yang fokus pada pemberdayaan alumni pesantren yang disinergikan dengan masyarakat melalui inovasi sosial, berbasis digital teknologi, dan kreativitas secara inklusif.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND