Gus Yahya dan Presiden Prabowo Diskusikan Langkah Strategis Transformasi NU Hingga MBG
Rabu, 25 Juni 2025 | 11:00 WIB

Gus Yahya saat bertemu Presiden Prabowo di Istana Negara, pada Selasa (25/6/2025). (Foto: IG @yahyacholilstaquf)
Surabaya, NU Online Jatim
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (24/6/2025).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Gus Yahya menyampaikan bahwa pertemuan tersebut membahas agenda besar terkait transformasi Nahdlatul Ulama.
"Silaturrahmi ke Istana, menemui Bapak Presiden @prabowo, kami berbincang cukup lama, membahas agenda-agenda transformasi NU kaitannya dengan Pemerintah, situasi mutakhir, dan update informasi yang terjadi di ranah domestik maupun internasional," tulisnya, dikutip NU Online.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Gus Yahya mengakui bahwa Presiden Prabowo memiliki kesamaan pandangan tentang prinsip kemaslahatan umat yang perlu ditegakkan di Indonesia.
"Suatu hal yang tak pernah luput dari pandangan Bapak Presiden adalah prinsip kemaslahatan umat yang perlu ditegakkan seadil-adilnya, senafas dengan Nahdlatul Ulama dalam membersamai umat," katanya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Usai pertemuan, Gus Yahya juga mengatakan salah satu pembahasan utamanya adalah pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia berharap agar program tersebut dapat lancar terlaksana di 1.000 titik.
“Kami telah menandatangani sejumlah MoU dengan berbagai kementerian dan lembaga pemerintah. Hal itu sudah kami lakukan. Untuk program MBG, kami sudah mulai menjalankannya di sejumlah titik,” katanya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Kami mendapat target dari BGN, misalnya untuk mengelola 1.000 titik. Ini merupakan pekerjaan besar bagi NU, sehingga diperlukan koordinasi dan kolaborasi yang intensif,” tambahnya.
Sebelumnya, Gus Yahya juga melangsungkan pertemuan dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk merealisasi program MBG di 1.000 titik yang akan dimulai pada Agustus 2025 mendatang.
"Kepala badan (Dadan) menyampaikan sejak awal bahwa tentu NU ini sekurang-kurangnya harus bisa menyelenggarakan 1.000 titik pelayanan Makan Bergizi Gratis ini," katanya saat ditemui seusai pertemuan di Kompleks Kementerian Pertanian, Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan, pada Selasa (17/6/2025).
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Selain menggandeng pesantren secara langsung, Gus Yahya menjelaskan bahwa program tersebut nanti akan dikoordinasikan oleh Pengurus Cabang (PCNU) tiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan jumlah sekitar 548.
"Dari itu saja sudah 1.000 lebih kemudian masih bisa ditambah potensi yang lain yang sangat besar termasuk madrasah-madrasah di lingkungan NU," jelasnya.
Di samping itu, Dadan Hindayana menanggapi positif atas kerja sama tersebut. Terlebih, PBNU dan BGN telah membuat kesepakatan melalui nota kesepahaman(MoU) saat puncak peringatan Hari Lahir Ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta.
"NU ini kan saya menilai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, oleh karenanya tersebar luar di seluruh Indonesia jadi harus menjadi satu pondasi yang kuat dalam program Makan Bergizi Gratis karena otomatis para santri mendapatkan program bergizi gratis maka artinya SDM kita akan baik," jelasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND